Banda Aceh – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM menyebutkan, kenaikan harga bahan pokok semenjak sepekan terakhir ini disebabkan persediaannya berkurang akibat cuaca buruk sehingga banyak petani gagal panen.
Menurutnya, bahkan harga cabai merah di Aceh hampir menuju angka Rp. 100.000 per kilogram. Hal ini tak lepas dari cuaca buruj yang melanda Aceh sehingga hasil panen di sejumlah daerah terutama di Aceh Tengah mengalami gagal panen.
Ikibatkanya, ketersediaan stock cabai dan bawang lokal di Aceh tidak ada, sehingga bahan pokok tersebut dipasokan dari luar daerah terutama dari Medan, makanya harga bahan pokok melonjak.
“Jadi untuk stock bahan pokok menjelang Idul Adha masih stabil, cuma harga saja yang masih tinggi. Sebab itu, kita berharap kepada masyarakat Aceh untuk membeli bahan pokok sesuai dengan kebutuhan saja,” ujar Tanwier.
Sebelumnya, Sejumlah komoditas pangan di Pasar Almahira, Lamdingin, Kota Banda Aceh, mengalami kenaikan.
Salah seorang pedagang, Fakhril (21) mengatakan, kalau harga cabai merah saat ini mencapai Rp 35 ribu per kilo, sebelumnya, dirinya menjual cabai merah dengan harga Rp 25 ribu.
Fakhril menyebutkan, kenaikan harga bahan pokok tersebut dipacu karena jelang lebaran, dimana permintaan masyarakat meningkat sebab untuk keperluan makanan lebaran. Baca Juga Harga Kebutuhan Pokok di Banda Aceh Merangkak Naik
“Permintaan meningkat, sebab orang buat lontong pas lebaran jadi butuh untuk membuat toco nya,” sebutnya.