Banda Aceh – Hadirnya internet memudahkan interaksi antar masyarakat, fasilitas komunikasi one to one seperti email, talk dan WhatsApp memungkinkan terjalinnya komunikasi antara dua pihak dengan cepat dan menghabiskan biaya yang jauh lebih hemat bahkan gratis
Namun konsekuensinya segala kemudahan berkomunikasi ini tak jarang melampaui batas ketakutan, sopan santun, etika, norma dan adab terkadang sering diabaikan, Selasa (04/04/2023).
Beberapa waktu palu, Microsoft mengeluarkan hasil dari survei yang menyatakan bahwa. Indonesia merupakan negara dari Asia tenggara dengan tingkat kesopanan di dunia maya, fakta ini tentu mencengangkan dan membuat kita miris, ungkap Wakil Ketua Komisi I DPR RI H Teuku Riefky Harsya MT dalam diskusi Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan Topic: “Literasi Etika Digital: Netizen Keren Sadar Netiket”
Indonesia selama ini dikenal dengan bangsa yang ramah dan mengedepankan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari bahkan kita dikenal dengan budaya dan sopan santun yang tinggi namun pada interaksi internet yang sangat pesat telah dengan cepat pula merubah pola kebiasaan dan kebudayaan kita di dunia maya, ini tentu tidak boleh dibiarkan, jangan sampai pola di internet ini mempengaruhi kehidupan sosial kita seharu-hari, kata Sekjen DPP Partai Demokrat.
“Sehingga persepsi atau imej positif tentang bangsa. Indonesia yang penuh toleransi dan kesopanan ini menjadi tergerus.”
TRH mengimbuhkan, Penggunaaan dan pemanfaatan internet dengan bijak merupakan tanggung jawab kita semua, panduan dan kaidah normatif berperilaku dengan internet harus terus disosialisasikan untuk kemudian menjadi budaya dalam berselancar di dunia maya
Acuan ini lah yang saat ini kita kenal dengan net tiket, dengan memahami net tiket ini sangat memudahkan untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi dengan pihak lain, tegasnya.
Menghindarkan dari percekcokan serta perpecahan yang berujung pecah belah, lebih lanjut mengabaikan etiket dapat berpotensi terjadinya pelanggaran hukum dan terjerat UU ITE, sebagai contoh belakang ini kasus yang banyak terjadi karena banyak yang tidak menjaga etika di ruang digital adalah pencemaran nama baik, ujarnya.
Tentu hal ini harus kita hindari dan jaga bersama-sama oleh karena itu, memahami etiket dan mensosialisasikanmya merupakan tugas kita bersama, dengan menjaga etika komunikasi maka kita dengan positif telah menjaga ruang digital Indonesia di lingkungan lebih baik, tambahnya.
Etika berinternet harus menjadi pondasi utama pemahaman kita sebelum berinteraksi, sadar net tiket adalah kewajiban netizen, pungkasnya.