Jakarta – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan nyaris semua mobil listrik di Indonesia dicas menggunakan alat pengecasan yang terpasang di rumah. Hal ini mendorong PLN membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di luar perkotaan.
Menurut Darmawan pembeli mobil listrik sudah mendapatkan home charging yang disediakan dealer. Sekali cas penuh satu mobil dikatakan bisa digunakan 300-400 km, bila dipakai rutin ke kantor sehari menghabiskan 60 km artinya dapat dipakai setidaknya sampai lima hari.
“Untuk itu, memang mobil listrik ini 95 persen menggunakan home charging dan itu sudah dilengkapi pada waktu membeli mobil,” kata Darmawan saat rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (12/7), diberitakan Antara.
Dia juga mengatakan PLN sedang membangun sistem digital yang tersambung dengan dealer mobil untuk memenuhi kebutuhan pengecasan mobil listrik di rumah.
PLN ingin mendapatkan notifikasi ketika ada keperluan pemasangan home charging untuk memastikan sistem listrik di rumah konsumen bisa menampung penambahan daya dan keperluan pemasangan.
Darmawan mengatakan mobil listrik yang dicas di rumah sudah cukup memenuhi penggunaan di perkotaan. Hal ini yang menyebabkan franchising SPKLU di dalam kota minatnya kecil, sehingga fasilitas pengecasan itu akan didorong juga dibangun lebih banyak di luar kota.
“Kalau untuk SPKLU yang di dalam kota memang minatnya sangat kecil, karena apa? Karena ngecas di rumah itu sudah bisa memenuhi sampai 5-6 hari. Untuk itu, kami juga membangun SPKLU di rest area dari Jakarta sampai ke Bali kemudian Sumatera juga,” katanya.
Lihat Juga :
PLN Targetkan 300 Ribu SPKLU dan SPBKLU di Seluruh Indonesia
Berdasarkan data PLN saat ini ada 600 SPKLU yang tersebar di Indonesia. PLN ingin jumlahnya lebih banyak memanfaatkan strategi franchising, yaitu mengajak investor mendirikan SPKLU untuk menjangkau lokasi-lokasi strategis.
“Kami juga membangun strategi franchising, jadi kami harus mengakui kami tidak punya tempat parkir yang strategis yang punya itu misalnya perkantoran, mall-mall,” kata dia.
“Untuk itu, kami bekerja sama dengan pemilik lapangan parkir juga dengan investor teknologi dan juga investor dari sudut pandang kapital sehingga kami menjahit agar ini bisa menjadi franchising, jadi pihak ketiga banyak sekali yang tertarik untuk berinvestasi agar bisa membangun SPKLU di lapangan parkir tersebut,” papar Darmawan.