BANDA ACEH – Bank Indonesia (BI) Aceh menginisiasi pembayaran becak menggunakan metode Qris dengan ongkos Rp1 saja pada penyelenggaraan Festival Meuseuraya 2023 yang digelar di Balee Meuseuraya Aceh (BMA) 14-16 Juli 2023.
“Pengunjung bisa melakukan perjalanan naik becak motor dari arena BMA ke arena PKA (Aceh Culinary Festival), begitu juga sebaliknya,” kata Ketua Komunitas Aceh Berdaya, Wahyu Virga Wangsa, Minggu (16/07/2023).
Menurutnya, perkembangan keuangan digital saat ini sudah berkembang pesat, terutama di dunia usaha dalam melakukan transaksi jual beli menggunakan keuangan secara digital.
Wahyu mengatakan, becak motor di Kota Banda Aceh dan sekitarnya saat ini berkurang sangat drastis akibat perkembangan keuangan digital dan perkembangan transportasi yang sudah menerapkan digitalisasi.
“Maka itu, kami ingin memberikan dampak positif terhadap perkembangan tersebut, terutama di bidang transportasi lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, perlu pendampingan dan dukungan untuk becak motor dalam pengembangan berkelanjutan, sehingga becak motor tetap bertahan dan berkembang walaupun kebutuhan teknologi digital semakin meningkat.
Wahyu berharap, Pemerintah Kota Banda Aceh memfasilitasi dan ikut mengajak moda transportasi becak diikutsertakan setiap kegiatan yang diselenggarakan, sehinga perputaran ekonomi juga meningkat.
“Semoga tidak hanya Bank Indonesia (BI) yang peduli dalam perkembangan ekonomi abang pengendara becak motor, namun berharap ada pihak lain yang dapat melakukan hal serupa untuk menjadi transportasi unggulan di Kota Banda Aceh, terutama di bidang pariwisata,” harap Wahyu.
Kepala Perwakilan BI Aceh, Rony Widijarto P mengatakan, acara Meuseuraya Festival berhasil menarik perhatian masyarakat dengan jumlah pengunjung yang mencapai 5000 orang.
Festival yang digelar selama tiga hari, dimulai pada 14 hingga 16 Juli 2023, telah menarik perhatian bagi masyarakat di Aceh.
“Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap festival ini,” kata Rony, Minggu (16/7/2023).
Selain itu, kata Rony, panitia festival juga telah menyediakan voucher diskon senilai Rp15.000 yang telah habis terpakai sebanyak 2500 voucher per hari. Hal ini menunjukkan minat besar masyarakat untuk berpartisipasi dalam acara dan memanfaatkan penawaran diskon yang disediakan.
“Untuk menjaga antusiasme pengunjung, panitia Meuseuraya Festival telah menyiapkan 2500 voucher tambahan pada hari ketiga dengan target penyebaran sebanyak 75 ribu voucher,” ujarnya.
Meuseuraya Festival merupakan hasil sinergi dari beberapa event ternama di Aceh, antara lain Karya Kreatif Aceh, Aceh Sharia Festival (Road to FESyar), dan Side Event FEKDI. Kolaborasi festival ini juga melibatkan event nasional Kemenparekraf “Aceh Culinary Festival” Tahun 2023 yang menampilkan kekayaan kuliner tradisional nusantara.
Tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, Meuseuraya Festival juga memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh. Sebanyak 72 Booth UMKM turut berpartisipasi dalam festival ini, dengan beragam produk utamanya meliputi UMKM Craft, Fashion, dan Kuliner.
“Melalui Meuseuraya Festival, kami ingin memberikan wadah bagi UMKM Aceh untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis mereka. Kami berharap festival ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pengusaha lokal,” pungkas Rony. []