Singkil – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Aceh Singkil melakukan operasi pasar dan memeriksa stok minyak goreng (Mogor) di kabupaten tersebut.
Pemeriksaan terutama sasar peritel modern yang ada di Kabupaten Aceh Singkil.
Hal itu dilakukan lantaran Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, terima informasi dari masyarakat bahwa persedian Migor murah sering kosong.
Kepala Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, Faisal mengatakan pihaknya menerima informasi dari masyarakat minyak goreng kemasan sering kosong. Makanya kami turunkan tim memeriksa Senin besok.
Menurut Faisal, pihaknya akan memberikan teguran tertulis terhadap peritel modern yang stok migornya kosong.
Teguran tersebut merupakan tindakan lanjutan. Sebab sebelumnya Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, telah melakukan sosialisasi dan meminta peritel modern menyediakan migor murah.
Di sisi lain Faisal berharap program minyak goreng murah masuk ke wilayah kepulauan.
Sebab warga kepulauan sulit menjangkau peritel modern yang ada di daratan.
“Aceh Singkil terdiri dari daratan dan kepulauan. Nah yang kepulauan perlu ada program migor murah karena jauh ke ritel modern,” ujar Faisal.
Sebagaimana diketahui Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, sosialisasikan Migor kemasan satu harga, Senin (24/1/2022).
Selain sosialisasi Disperindagkop dan UKM juga melakukan sidak ke dua minimarket waralaba yang ada di Kabupaten itu.
Kepala Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, Faisal mengatakan, sosialisasi dilakukan agar semua pedagang mengetahui bahwa Pemerintah telah memberlakukan migor murah kemasan satu harga. Yaitu Rp 14 ribu kemasan satu liter.
Sidak dan sosialisasi tersebut dipimpin Kadis Perindagkop dan UKM Aceh Singkil, Faisal di dampingi Kabid Perdagang Ali Hasmi Pohan, Kabid Pengawasan dan Metrologi Syamsuarni serta sejumlah staf.
Dua minimarket waralaba yang didatangi Disperindag berada di Kecamatan Gunung Meriah dan Kecamatan Simpang Kanan.
Kepada pihak Disperindag petugas minimarket mengaku sudah menerapkan minyak goreng kemasan satu harga.
Bukan hanya pengakuan, minimarket waralab itu telah memasang harga Rp 14 ribu di etalase tempat menaruh Migor.
Sayang hanya harganya aja yang tertera. Sementara migor kemasan satu harga tidak terlihat di etalase. Di lokasi yang ada minyak goreng kemasan yang tidak termasuk dalam satu harga.
“Minyak goreng satu harga tidak ada. Yang ada tidak termasuk karena minyak kelapa,” kata Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Aceh Singkil, Ali Hasmi Pohan.
Mengetahui hal itu, Faisal lantas meminta pelayan minimarket menghubungi atasannya untuk berbicara.
Melalui sambungan telpon Faisal meminta pengelola segera mengisi pasokan minyak goreng kemasan satu harga.
Menurut Faisal, percuma harganya turun jika barang tidak tersedia.
“Tolong segera masukan jangan sampai terlalu lama kosong,” kata Faisal.(Adv)