Takengon – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh memberikan apresiasi dan selebrasi atas prestasi berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung pengendalian inflasi di Provinsi Aceh. Selasa (30/04/2024).
Apresiasi ini disampaikan dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 yang diselenggarakan di Takengon. Kegiatan GNPIP tahun ini mengusung tema “Mendorong Penguatan Pasokan dan Efisiensi Rantai Pasok untuk Mendukung Stabilitas Harga dan Ketahanan Pangan Nasional”.
Rangkaian kegiatan GNPIP diawali dengan Business Matching CSR (Corporate Social Responsibility) pada 28 April 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dengan menghadirkan UMKM potensial mitra binaan Bank Indonesia dan pemerintah Provinsi Aceh.
Hasil dari kegiatan ini adalah komitmen perusahaan untuk mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan melalui penyaluran CSR kepada UMKM terpilih.
Selanjutnya, pada tanggal 29 April, digelar High Level Meeting TPID Provinsi Aceh dan GNPIP yang dibuka oleh Pj. Gubernur. Dalam acara ini, dilakukan apresiasi dan selebrasi berupa penyerahan simbolis seragam TPID sebagai simbol kekompakan dan launching operasi pasar di 5 (lima) kabupaten/kota perhitungan IHK Provinsi Aceh.
Selain itu, dilakukan kunjungan ke Kelompok Tani Jaya Farmer di Kecamatan Ketoh, Takengon untuk meninjau aktifitas usaha tani cabai dan bawang merah. Kunjungan ini juga diiringi dengan penyerahan dukungan sarana dan prasarana berupa screenhouse dari Bank Indonesia kepada Kelompok Tani Jaya Farmer, Irigasi Tetes dari Bank Indonesia kepada Kelompok Tani Muda Sepakat dan Pesantren Mahyal Ulum Al- Aziziyah.
Sebagai langkah lanjutan, diinisiasi komitmen Kerja Sama Antar Daerah (KAD) antara Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Aceh Besar untuk mengatasi surplus/defisit pangan antar daerah.
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menekankan pentingnya koordinasi dan komunikasi antar pimpinan di daerah dalam mengatasi persoalan inflasi.
“Sinergi GNPIP diharapkan menjadi akselerator langkah konkret bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan dan mendukung ketahanan pangan nasional khususnya di Aceh,” katanya.
Menurut Kepala BI Aceh, Rony Widijarto, keberhasilan pengendalian inflasi di Aceh merupakan hasil dari sinergi dan komitmen bersama dari berbagai pihak.
“Kami mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung pengendalian inflasi di Aceh. Sinergi dan komitmen bersama ini sangatlah penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di daerah kita,” ujar Rony.
Rony juga menambahkan bahwa strategi 4K akan terus diupayakan untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan di Aceh.
“Kami berharap dengan strategi ini, kita dapat mencapai target inflasi yang telah ditetapkan dan menjaga kesejahteraan masyarakat Aceh,” tutup Rony.