Banda Aceh – Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng, Provinsi Aceh mendapatkan pasokan hingga 2000 ton dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM menyampaikan, sebanyak 2000 ton minyak goreng curah telah masuk ke Aceh pada Sabtu (12/2/2022) kemarin.
“Dua hari yang lalu sudah mulai masuk minyak curah sebanyak 2000 ton ke Aceh, tapi yang kita sayangkan, distributor masih menjual minyak dengan harga Rp12.800, yang seharusnya itu Rp11.500,” ungkap Tanwier di Banda Aceh, Senin (14/2/2022).
Kata dia, Disperindag akan terus berusaha dan berupaya untuk memastikan stock minyak goreng curah di Aceh tetap tersedia dengan harga terjangkau.
“Sekarang kita sedang berusaha untuk menurunkan harga tersebut, sesuai dengan yang disampaikan Kementerian Perdangangan Republik Indonesia,” ungkap Tanwier.
“Seharusnya harga yang dijual untuk masyarakat itu Rp11.500, jadi distributor sekarang harus menjual lebih rendah lagi di bawah angka itu kepada pedagang baik di ritel modern maupun di pasar tradisional,” sambungnya.
Oleh karena itu, kata dia, Disperindag Aceh sudah melaporkan permasalah tersebut kepada Departemen terkait.
“Intinya sampai hari ini kita tetap melakukan koordinasi. Harapan kita minyak goreng mencapai harga sesuai yang diinginkan masyarakat,” harap Tanwier.(Adv)