Ikuti Pertemuan AAI Consultation Meeting, Kepala BPSDM Buka Peluang Dapatkan Beasiswa Australia
Banda Aceh – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin, mewakili Sekda Aceh Taqwallah, mengikuti Pertemuan AAI Consultation Meeting dengan perwakilan Geographic Focus Area, secara virtual dari ruang Aula BPSDM, Jumat (11/2/2022).
Pertemuan ini merupakan agenda dari Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, dan Kedutaan Besar Australia, terkait program Australian Award in Indonesia (AAI) intake 2023.
Pertemuan dipandu Tutiek Rahayu dari AAI diikuti tujuh provinsi yang menjadi target program Geographical Focus Area (GFA) yaitu Aceh, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.
Kepala BPSDM Aceh, Syaridin menyampaikan, kegiatan ini beragendakan penyampaian dan sharing informasi terkait program AAI kepada perwakilan tujuh GFA.
Juga penyampaian informasi kepada para pemangku kepentingan terkait fase pembukaan aplikasi beasiswa terkini serta dukungan yang dapat diberikan kepada pelamar potensial.
Juga pemaparan dari DFAT dan AAI terkait dengan pembangunan sumber daya manusia dan prioritas beasiswa di setiap GFA.
Disampaikan Syaridin, pertemuan tersebut merupakan peluang dari SDM Aceh untuk mendapatakan beasiswa dari pemerintah Australia.
“Ini merupakan peluang putra putri Aceh yang memenuhi persyaratan dan menginginkan melanjutkan pendidikan program strata 2 (S2) maupun S3, ke berbagai perguruan tinggi ataupun university di Australia,” katanya.
Dirincikannya, selama ini memang sudah banyak putra-putri Aceh yang melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Australia melalui beasiswa Pemerintah Aceh.
“Yang sudah tamat ada 21 orang, ini melalui kerjasama antara perguruan tinggi IPB dan University Adelaide, Australia,” sebutnya.
Dijelaskannya juga, pada 2019 ada seorang mahasiswa Aceh penerima beasiswa yang hingga kini masih kuliah di Australia. Pada 2021, ada seorang program S2 dan 3 orang mengikuti program S3.
Syaridin merincikan, tahun 2021 sebanyak 2.177 orang mendapatkan beasiswa dari pemerintah Aceh yang mengikuti pendidikan di beberapa negara Timur Tengah, Australia, Inggris, Malaysia, Taiwan dan Italia.
“Tapi memang paling banyak mereka pendidikan di dalam negeri,” ungkapnya.
Untuk tahun 2022, pihaknya tidak ada menerima beasiswa. Namun secara umum tersedia untuk program Diploma Aceh Carong kerjasama dengan Politeknik di Aceh dan luar provinsi.