BERITAEKONOMIPUBLIKASI

BI Aceh Tinjau Minyak Goreng ke Pasar di Banda Aceh

Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh meninjau pasokan minyak goreng di beberapa pasar di Kota Banda Aceh. Peninjauan secara langsung ini dilakukan setelah terjadi kelangkaan minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir. Banda Aceh Senin (21/2/2022)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani, dalam keterangannya kepada awak media , mengatakan bahwa berdasarkan hasil survey mingguan yang dilakukan oleh Bank Indonesia, sudah empat pekan tidak ada pasokan minyak goreng masuk ke pasar Aceh. Survey mingguan tersebut dilakukan di beberapa pedagang grosir di dua titik pasar.

Peninjauan tersebut dilakukan di tiga titik yaitu di pasar Lambaro, pasar Aceh, dan pasar peunayong. Berdasarkan hasil tinjauan langsung di pasar Lambaro, kelangkaan minyak goreng sudah terjadi sekitar satu bulan dan pedagang belum menerima pasokan dari distributor utama.

Kendala kesediaan pasokan juga dialami oleh pedagang grosir di pasar Aceh, yang menyatakan bahwa terjadi penarikan pasokan minyak goreng yang sudah di-drop paska subsidi minyak goreng. Penarikan yang dilakukan oleh distributor tersebut diperkirakan untuk memastikan minyak goreng terkait mendapatkan subsidi terlebih dahulu sehingga bisa dijual diharga yang telah ditentukan.

Sedangkan pada waktu yang sama, beberapa pedagang eceran di pasar peunayong menyatakan bahwa baru saja menerima minyak goreng bersubsidi dari distributor utama.

Adapun minyak goreng bersubsidi tersebut hanya satu merk minyak goreng premium dengan jumlah yang terbatas dan dijual di harga Rp16.000,- per kg. Kendati stock terbatas, pedagang pada level eceran belum membatasi jumlah pembelian minyak goreng kepada pembeli yang mana bisa meningkatkan risiko panic buying jika pasokan minyak goreng masih terbatas.

Setelah meninjau langsung ketersedian pasokan minyak goreng, Achris Sarwani menyatakan bahwa dengan mulai masuknya kembali pasokan minyak goreng bersubsidi walaupun masih langsung melalui pedagang eceran dengan jumlah dan merk yang masih terbatas, diharapkan masyarakat tidak kesulitan lagi untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau. “Terlebih berdasarkan pengamatan saat meninjau, pasokan minyak goreng curah juga sudah mulai masuk ke grosir-grosir” ujar Achris Sarwani.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !