BERITAPUBLIKASI

Juanda Djamal : Orang Aceh Tidak Malas, Tapi Jaminan Pasar Kuncinya

Aceh Besar – SieBreuh merupakan sebuah Gerakan ekonomi rakyat yang digagas oleh Fraksi Partai Aceh DPRK Aceh Besar, dan saat ini menjadi semangat bersama DPRK Aceh Besar. Harapannya dapat menjawab realitas sosial ekonomi saat ini. Terutama menata kembali sistem dan rantai produksi pertanian Aceh Besar yang memiliki potensi lahan, air dan cuaca yang sangat mendukung bagi berkembangnya agribisnis di masa depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Juanda Djamal, saat menyampaikan pandangannya didepan peserta musrenbang kecamatan 2023 di kecamatan Ingin Jaya, Blang Bintang, Sukamakmur dan kemarin, 17/3 di kecamatan Montasik.

“tidak mesti semuanya bantuan pemerintah, kita punya modal sosial-ekonomi yang kalau kita kumpulkan maka menjadi modal untuk menghidupkan ekonomi,”jelas Juanda

Pemerintah agar memastikan sarana pra sarana, melakukan pendampingan dan transfer knowledge dan teknologi agar petani dapat meningkatkan kualitas produksi, keberpihakan perbankan memodali usaha rakyat dan yang sangat penting adalah memastikan pemasaran hasil produksi petani.

“jaminan pasar menjadi kunci petani produktif”,tegas pria yang akrab disapa Bang Joe

Menurut Juanda,”saya sangat marah kalua ada orang yang menyebut orang Aceh malas, kita ini memiliki perilaku saudagar dari dulunya, namun sejak Pelabuhan kita ditutup, free port sabang pasif, dan ketergantungan pada toke luar Aceh maka semua harga ditentukan mereka sehingga antara biaya produksi tinggi dan harga jual rendah maka petani rugi sehingga mereka tidak mau menanam lagi”

“Janganlah kita hanya menjadi buruh, kurir dan justifikasi regulasi usaha bagi investor-investor luar, begitu dapat fee tambang dan migas sedikit sudah cukup, bukan itu perilaku kita,”pinta juanda djamal

Jadi, kita sebagai pemerintahan harus menjawab tantangan ini, menurut Juanda, “Siebreuh adalah upaya menata kembali sistem produksi hulu-hilir, memang kita mulai dari padi dan ternak, karena keduanya saling mendukung, dan 72 % rakyat kita bergerak pada sektor pertanian/ril”

Juanda juga merespon kondisi kekinian dimana harga-harga mulai melambung, saatnya kita manfaatkan lagi pekarangan rumah untuk menanam sayuran kebutuhan sehari-hari, juga unggas agat ketergantungan kita pada produk-produk yang ditentukan oleh perdagangan kartel bis akita tekan. Kalau tidak, neraca perdagangan Aceh akan terus deficit setiap tahunnya.

“Tidak perlu takut dengan tidak adanya minyak goreng sawit karena endatu kita sudah mandiri dengan minyak goreng kelapa, sehat lagi, “kata Juanda Djamal

Kawasan SieBreuh merupakan Kawasan pertanian berbasis korporasi petani, ada 5120 hektar lahan persawahan dan sekitar 2000 ha non persawahan, dimana Menteri Pertanian Dr Syahrul Yasin Limpo meresmikannya pada 4 Maret 2022, di Blang Miro, Simpang Tiga Aceh Besar

“Mari kita kembali ke lahan yang kita miliki, meskipun kecil namun kita pastikan produktif, manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selebihnya bis akita jual dan SieBreuhshop menjadi cikal bakal market place produk-produk petani di masa depan,”tutup Juanda Djamal

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !