Dihantam Serangan Israel, Bandara Damaskus Tangguhkan Operasi Penerbangan
Landasan pacu di Bandara Damaskus tak dapat digunakan karena rusak di beberapa titik.
DAMASKUS – Bandara Internasional Damaskus di Suriah mengalami kerusakan signifikan pada infrastrukturnya akibat serangan udara Israel. Landasan pacu di bandara tersebut pun tak dapat digunakan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kementerian Perhubungan Suriah mengungkapkan, landasan pacu di Bandara Internasional Damaskus mengalami kerusakan di beberapa titik. Serangan udara Israel juga menghantam gedung terminal kedua bandara. “Akibat kerusakan ini, penerbangan masuk dan keluar melalui bandara (Damaskus) ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” katanya dalam sebuah pernyataan, Sabtu (11/6/2022).
Menurut Kementerian Perhubungan Suriah, saat ini petugas penerbangan sipil dan unit khusus sedang bekerja untuk membersihkan puing-puing serta memperbaiki kerusakan. Operasi di Bandara Internasional Damaskus bakal dilanjutkan segera setelah keselamatan penerbangan dapat dipastikan.
Pada Jumat (10/6/2022) lalu, Israel melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Damaskus. Kendati demikian, militer Israel menolak mengomentari serangan tersebut. Israel telah berkali-kali meluncurkan serangan udara ke daerah selatan Damasukus, tempat bandara berada.
Menurut para aktivis oposisi Suriah, milisi yang didukung Iran aktif di daerah tersebut dan memiliki depot senjata. Iran dan Rusia merupakan sekutu utama pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Serangan udara terbaru Israel merupakan serangan pertama yang menyebabkan penangguhan operasi di Bandara Internasional Damaskus.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran di Suriah selama bertahun-tahun. Namun mereka jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Israel disebut menargetkan pangkalan milisi sekutu Iran, seperti kelompok militan Hizbullah Lebanon. Hizbullah memiliki anggota yang dikerahkan ke Suriah dan bertempur di pihak pasukan pemerintahan Assad. Hizbullah pun diduga mengirimkan senjata yang diyakini ditujukan untuk milisi.
sumber : republika.co.id