Jadi Prajurit TNI tanpa Biaya, Terbuka Peluang Besar untuk Putra-putri Aceh
Banda Aceh – Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Danrindam) Iskandar Muda (IM) yang bermarkas di Mata Ie, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Kolonel Inf Kristomei Sianturi, S.Sos, M.Si, (Han) bersama sejumlah staf utamanya berkunjung ke Kantor PWI Aceh di kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa, 26 Juli 2022.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk menindaklajuti Peraturan Kasad TNI-AD Nomor Perkasad/61/XII/2015 Tanggal 2 Desember 2015 tentang Organisasi dan Tugas Resimen Induk Komando Daerah (Orgas Rindam IM).
Selain itu juga didasari pertimbangan Komando dan Staf Rindam IM.
Kehadiran Danrindam IM ke Kantor PWI Aceh disambut langsung oleh Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin bersama jajaran pengurusnya.
Ketua PWI Aceh mengapresiasi kunjungan Danrindam IM ke PWI Aceh. Bahkan menurut Sekretaris PWI Aceh, Muhammad Zairin ini merupakan kunjungan pertama pejabat Danrindam IM ke markas PWI Aceh.
“Semoga silaturahmi dan kolaborasi antara pers dengan TNI terus terbangun,” kata Nasir Nurdin.
Dalam kunjungan silaturahmi ke PWI Aceh, Danrindam didampingi Kabaglat Rindam, Letkol Inf Ari Nugroho; Dandodikjur Rindam, Letkol Inf Tariq Ziat; dan Kabagdik Rindam, Letkol Inf Alimuddin.
Ketika menyampaikan salam perkenalan kepada Pengurus PWI Aceh, Kolonel Kristomei yang menjabat sebagai Danrindam IM sejak 3 Februari 2022 mengatakan, silaturahmi dengan media menjadi salah satu agenda utamanya pada saat-saat awal tugas.
“Pada masa konflik dulu, saya sempat dua kali ditugaskan di Aceh. Karenanya Aceh tidak asing lagi bagi saya, namun suasana saat ini benar-benar beda. Kita hidup nyaman dalam kondisi damai. Saya akan memperkuat silaturahmi dan komunikasi dengan berbagai komponen, termasuk dengan media,” kata Kolonel Kris yang juga beristrikan jurnalis dan pernah menjabat Kapendam Jaya pada 2017-2019.
Selaku prajurit TNI yang diserahkan tanggungjawab sebagai Komandan Rindam IM, Kolonel Kristomei Sianturi memiliki tugas pokok membantu menyelenggarakan latihan dan pendidikan bagi seluruh jajaran Kodam IM untuk menghasilkan prajurit yang profesional, handal, dan berkualitas.
“Saya berharap ke depan makin banyak lagi putra-putri Aceh yang bergabung menjadi anggota TNI. Media menjadi salah satu sarana strategis untuk menyampaikan berbagai informasi kepada masyarakat termasuk memotivasi semangat putra-putri Aceh yang ingin menjadi prajurit TNI,” ujar sosok TNI yang menganggap pers adalah habitannya.
Danrindam IM berbicara banyak tentang berbagai kebijakan terkait rekruitmen prajurit TNI di Rindam IM, yaitu pendidikan Tamtama dan Bintara.
Yang terpenting diingat, kata Kolonel Kris, untuk bergabung menjadi prajurit TNI tidak dipungut biaya apapun, semuanya sudah ditanggung oleh negara.
Selain itu, jangan pernah percaya dengan orang-orang yang menyatakan bisa membantu meluluskan seseorang calon dengan meminta imbalan uang.
“Tidak ada yang bisa meluluskan seseorang selain kemampuan diri sendiri. Kalau ada yang mengaku-ngaku mampu meluluskan dengan imbalan uang, saya pastikan itu bohong. Orang yang mengaku mampu membantu itu ibarat pepatah orang menembak di atas kuda, kena syukur nggak kena nggak apa-apa,” ujarnya.
Danrindam IM kembali mengingatkan, kemampuan diri menjadi kunci sukses menjadi prajurit TNI, termasuk yang sangat utama adalah kesehatan. “Soal kesehatan tidak main-main,” tegasnya.
Karenanya bagi adik-adik yang punya cita-cita bergabung sebagai prajurit TNI teruslah menjaga kesehatan dengan tidak melakukan hal-hal yang merusak kesehatan,” tandasnya.
Danrindam IM juga menginformasikan bahwa institusi TNI juga membuka kesempatan bagi putra-putri Indonesia—termasuk Aceh—yang memiliki kemampuan plus, misalnya yang mampu menghafal Quran.
“Baru-baru ini kita mengirimkan hasil seleksi bintara santri sebanyak 15 orang untuk pendidikan di Jakarta. Alhamdulillah lulus semua. Sayangnya cuma dua orang yang mampu menghafal Quran 30 juz,” ungkap Danrindam IM.
Berikut, catatan karier militer Kolonel Inf Kristomei Sianturi, S.Sos, M.Si, (Han), lulusan Akademi Militer 1997, kelahiran Kotabumi, Lampung Utara, Provinsi Lampung, pada 6 Mei 1976:
° Wadan Yonif Linud 328/Dirgahayu (2010—2012)
° Pamen Kostrad (Dik Seskoad) (2012)
° Pabandya Lat Ops Kostrad (2012—2013)
° Danyonif Linud 305/Tengkorak (2013—2014)
° Dandim 0424/Tanggamus (2014—2016)
° Waasops Kasdivif 2/Kostrad3
° Sespri Wakasad (2017)
° Kapendam Jaya (2017—2019)
° Pasis Sesko TNI (2019—2020)
° Asops Kasdam I/Bukit Barisan (2020—2022)
° Menjabat Danrindam IM sejak 3 Februari 2022. []