BERITAPUBLIKASI

Kadisperindag Aceh : Pasca Idul Adha, Harga Sembako di Aceh Relatif Stabil

Banda Aceh – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Aceh cenderung stabil. Di pasar Inpres Lambaro, Aceh Besar, misalnya, harga cabi kriting hingga bumbu dapur sudah mengalami sedikit penurunan,

Rabu 27 Juli 2022, harga cabai merah besar bertahan di angka Rp 90.000 per kilogram.

Harga ini turun Rp 30.000 dalam satu bulan terakhir dengan harga tertinggi mencapai Rp. 120 ribu per kilogram.

Nazrul salah satu pedagang disana mengatkana jika harga sejumlah bahan pokok mulai stabil, namun demikian tetap saja masih bertahan di harga yang relativ tinggi jika dibandingkan saat belum mengalami lonjakan awal Juni 2022 lalu.

Sebut saja, harga cabai merah masih bertahan di angka Rp. 90.000/kilogram, begitu juga cabai hijau  Rp. 55. 000/kilogram, sebelumnya Rp. 70.000/kilogram.

Kemudian, cabai rawit  Rp. 50.000  sebelumnya Rp. 80.000/kilogram, tomat Rp. 8000 masih normal dan bawang  merah Rp. 38.000 hingga Rp 40.000 sebelumnya Rp. 45.000, karena saat ini banyak bawang dari Aceh.

Sementara, harga cabai merah kering Rp. 100.000 terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp. 90.000, dan untuk harga  sayur mayur masih stabil.

“Tentu kita menginginkan harga normal kembali, sehingga daya beli pun meningkat,’ harap Nazrul.

Untuk harga daging sapi lokal saat ini ada dikisaran Rp 130.000. Sementara harga Ayam broiler Rp 55.000 perekor ukuran 3 kg, untuk stok ayam di Aceh tetap stabil karena pasokannya aman.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh, Ir. Mohd. Tanwier, MM mengatakan harga bahan pokok di Aceh pasca Idul Adha untuk sementara stabil, dan tidak ada yang mengalami kenaikan yang signifikan.

“Pasca Idhul Adha perkembangan harga bahan pokok Alhamdulilah sekarang sudah lumayan stabil, dan kondisi pasar tidak ada kenaikan tidak tinggi, seperti yang lalu soal kenaikan cabai,” kata  Mohd. Tanwier, Jumat, 29 Juli 2022.

Tanwier menyebut, namun untuk kedepannya belum dapat diprediksi apakah ada kenaikan atau turun, itu tergantung kondisi cuaca yang berpengaruh hasil panen petani.

Sekarang, kata dia, lagi musim hujan  kalau ada banjir yang mengakibatkan lahan petani rusak, kemungkinan akan terjadi kenaikan lagi.

“Sedangkan terkait minyak goreng, Tanwier menyebutkan hingga saat ini masih aman-aman saja, masih tersedia stok,” ujar dia.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !