Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui skema APBA dan APBN telah membayar premi kepada petani yang mengalami gagal panen akibat banjir di sejumlah daerah. Ada 314 hektare tanaman padi yang gagal panen mendapat asuransi sebesar Rp6 juta per hektare.
Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah menyebutkan, luas areal persawahan yang terdampak Banjir di Aceh Utara seluas 6.776 hektare yang tersebar dalam 18 kecamatan dalam kabupaten setempat.
“Ada areal sawah yang gagal panen seluas 3.611 hektare terdiri dari pertanaman seluas 2.085 hektare dan persemaian 1.526 hektare,” ujarnya Senin (24/10/2022).
Disampaikan, Pemerintah Aceh menyalurkan bantuan benih sebanyak 82,4 ton benih untuk 3.297 hektare dan seluas 314 hektare mendapat asuransi.
“Pemerintah Aceh melalui APBA dan APBN telah membayar premi kepada petani dan seluas 314 hektare yang gagal panen akan mendapat asuransi sebesar Rp6 juta per hektare,” katanya.
Ia mengatakan asuransi tersebut akan segera dibayarkan, di mana saat ini sedang proses pengajuan, dan Jasindo Jakarta akan turun untuk melihat langsung kawasan areal pertanian gagal panen di Aceh Utara. Sebelumnya juga Jasindo dari Medan juga sudah turun langsung kelokasi.
Sementara itu, pada Minggu, 23 Oktober 2022 Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Achmad Marzuki meninjau langsung area persawahan warga Gampong Matang Ubit Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara.
Sebagaimana diketahui Gampong itu merupakan salah satu wilayah yang terdampak banjir pada 4 November bulan lalu.
Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara diakibatkan oleh tingginya curah hujan yang berakibat pada meluapnya Krueng Keureuto, Krueng Pirak, Krueng Sawang, Krueng Peuto, Krueng Nisam dan Krueng Pasee, yang berada di Kecamatan Pirak Timur, Matang Kuli, Lhosukon, Tanah Luas Samudera Cot Girek, Muara Batu, Geureudong Pase, Langkahan Dewantara, Nibong dan Kecamatan Paya Bakong.
Pj Gebenur Aceh Achmad Marzuki juga mengatakan di sela sela peninjauan tersebut.
“Penanganan banjir di Kabupaten Aceh Utara menjadi atensi kita, agar musibah banjir ini tidak terjadi lagi, untuk mengatasi dampak gagal panen yang terjadi akibat banjir tersebut pihaknya akan melakukan normalisasi sungai di Aceh Utara,” ujarnya.
“Harapannya sih dalam satu minggu ini tanggul itu udah selesai. Tapi seharusnya permanen, Supaya tahun depan tidak ada lagi Banjir di Aceh Utara.
“Saya juga berharap dukungan dari seluruh komponen masyarakat agar Bendungan Kretoe dapat tuntas tepat waktu sehingga banjir tidak terjadi lagi di Aceh Utara,” katanya.(PUBLIKASI ONLINE DISTANBUN ACEH)