Resmikan Pembangunan SPBUN Lhoknga, ini Harapan Aliman
Jantho – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi, M.Si melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) Koperasi Tunas Usaha Sejahtera (26/11) di Dermaga Teupin Gaki Tuan Gampong Moen Ikuen Lhoknga Aceh Besar, Minggu (27/11/2022).
Ketua KNTI Aceh Besar yang juga ketua panitia kegiatan ini Muliyadi, mengatakan terima kasih kepada semuanya yang sudah hadir pada kegiatan peresmian ini dan juga terimaksih kepada Pemerintah Pusat dan Pertamina yang sudah memberikan kepercayaan kepada Koperasi Tunas Usaha Sejahtera Untuk mengelola SPBUN ini.
Sehingga memudahkan dan menjadi solusi buat nelayan untuk mendapakan BBM kedepannya, ini adalah program pilot project pemerintah pusat yaitu kementrian BUMN,KKP, KEMENKOP, dan PERTAMINA sesuai arahan Bapak Presiden yaitu Program solusi respon cepat buat Nelayan paska kenaikan harga BBM, ujarnya.
Kadis DKP Aceh Aliman Selian, sangat mengapresiasi pembangunan SPBUN, ini merupakan salah satu dari 7 SPBUN yang dibangun melalui Program Solusi Nelayan di seluruh Indonesia, “Alhamdulillah berkat perjuangan teman-teman KNTI Aceh dan Aceh Besar serta dukungan Instansi terkait, Aceh mendapatkan satu SPBUN yang merupakan pilot project dari Program Solusi Nelayan yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN sesuai arahan Bapak Presiden,”
Dengan keberadaan SPBUN ini akan memudahkan nelayan dalam mendapatkan BBM, khususnya bagi nelayan yang berada di wilayah Lhoknga, Leupung dan Lhong Kabupaten Aceh Besar. Tak lupa saya juga berterima kasih pada Pertamina yang telah menaruh perhatian besar guna kelancaran pembangunan SPBUN ini, imbuhnya.
Aliman menambahkan, sebagaimana kita ketahui bahwa, dari 15 (lima Belas) SPBUN/SPDN yang telah beroperasi di Aceh, saat ini belum ada yang beroperasi di Aceh Besar, mudah-mudahan SPBUN Koperasi Tunas Usaha Sejahtera ini nantinya, yang merupakan SPBUN ke-16 atau yang pertama di Aceh Besar dapat berjalan dengan baik dalam menyalurkan BBM untuk kebutuhan nelayan.
Tentunya ketersediaan BBM sangat penting dalam proses produksi perikanan tangkap agar nelayan tetap bisa melaut dan produksi ikan stabil. Ini merupakan salah satu upaya kita dalam pengendalian infalasi agar tetap stabil, oleh karenanya saya berharap SPBUN ini tidak hanya menyediakan BBM jenis Solar, tapi juga dapat menyediakan Pertalite yang banyak digunakan oleh Nelayan Kecil, ujarnya.
Saya berpesan agar seluruh Pengurus Koperasi Tunas Usaha Sejahtera tetap kompak dan Bersatu, terutama kepada pengelolaan SPBUN ini harus dilakukan secara transparan dengan manajemen yang baik, sehingga tidak rugi dan dapat beroperasi secara berlkelanjutan. bahkan diharapkan dapat berkembang nantinya, tegasnya.
Oleh karenanya mari kita bahu membahu dalam upaya pengendalian inflasi ini yang dapat berdampak pada ekonomi dan kesejateraan nelayan. Dengan adanya kekompakan kita bersama nelayan dan pemerintah Insya Allah akan bisa mengendalikan inflasi ini sesuai kemampuan kita, untuk itu kami juga telah memperjuangkan agar Program Pembangunan SPBUN yang sebelumnya ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat dihidupkan kembali, ketika Rapat Kerja Teknis dengan Dirjen Perikanan Tangkap di Jakarta pada bulan oktober yang lalu, bahkan telah disampaikan juga pada Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas dalam rapat tersebut, sehingga Dirjen Perikanan menyahuti dengan positif dan meminta KKP untuk mengusulkannya. mudah-mudahan kita dapat membangun SPBUN di sentra-sentra nelayan yang belum ada SPBUN nya, pungkas Alumnus Abulyatama.
Peletakan batu pertama dan peresmian pembangunan SPBUN dihadiri Jajaran Pengurus Koperasi Tunas Usaha Sejahtera, Pengurus Komite Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) cabang Aceh Besar, Unsur Muspika Lhoknga, Geuchik dan Perangkat Gampong Moen Ikeun serta Panglima Laot setempat.