Banda Aceh – Memiliki sistem, konsep sama produk yang berbeda dari caffe lain, cafe Break Time hadir dengan konsep menu yang khas menu tradisional atau menunjukan nilai ke Acehan.
Dikatakan oleh Owner Break Time, Floren bahwa gaya baru dengan menawarkan suasana yang bagus dan tidak pernah ada di Aceh sebelumnya juga dengan harga terjangkau membuat Break Time ini terlihat berbeda dan memiliki gaya tarik tersendiri
“Konsepnya lebih kekinian dengan ikutin pertumbuhan ekonomi sekarang, harga kita cocok di kantong dan kita berani open lagi, jadi menu aceh lebih di angkat, fokusnya adalah ketika ada wisatawan yang datang kita sediakan tempat yang nyaman dan menu Acehnya,” ujarnya Selasa (14/3/2023).
Kemudian menu berupa kue basah khas aceh seperti timpan dan sebagainya, juga makanan seperti sie reuboh dalam bentuk bowl juga dihadirkan karena menurutnya hal ini sesuai dengan permintaan pasar.
“Karena bisnis kuliner adalah bisnis yang bertahan sepanjang masa, sama seperti warung kopi yang kini dihadirkan warung kopi dalam bentuk cafe dengan standar yang lebih meningkat,” jelasnya.
Menurutnya, Pasca covid dunia kuliner sempat menurun namun sekarang ekonomi lagi bangkit dengan kita peka terhadap perubahan, permintaan pasar itu tetap ada namun daya beli pasar yang berubah-ubah.
“Jadi kita harus bisa baca daya beli pasar dan disesuaikan dengan permintaan pasar InsyaAllah produk kita bisa terjangkau,” tutupnya.
