Wakili Aceh, ATLM asal Sabang juarai lomba mikroskopis malaria tingkat nasional
Sabang – Irnawati, yang sehari-hari bekerja sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), di Puskesmas Pria Laot, Kota Sabang, membawa harum nama Aceh dalam Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional dan keluar sebagai juara.
Menanggapi hal ini, Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih dengan harapan, semangat Irna dapat meluas ke seluruh ASN lingkup Pemerintah Kota Sabang. Sehingga mutu sumber daya manusia di Sabang dapat membawa daerah ke arah yang lebih baik ke depannya.
“Kami atas nama pemerintah beserta seluruh jajaran menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas prestasi yang luar biasa ini, tetap semangat dan tetap berprestasi,” kata Pj Wali Kota Sabang, Kamis (8/6).
Lomba ini diikuti oleh 34 ATLM dari 34 Provinsi di Indonesia. Artinya, ATLM yang mengikuti lomba ini adalah ATLM terbaik yang mewakili provinsinya masing-masing.
Sementara itu, Irnawati mengatakan, Ia telah melalui berbagai tahapan hingga berhasil mengukir nama Aceh di piala bergilir pada Kejuaraan Mikroskopis Malaria Tingkat Nasional yang digelar dalam rangka memperingati hari malaria sedunia 2023.
Lanjutnya, berbagai tahapan panjang tersebut, mulai dari seleksi yang dilakukan Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) DWP Aceh, kemudian berhasil lolos proses kurasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, hingga berhasil membawa harum nama Aceh dan Sabang khususnya.
“Dan Alhamdulillah, Aceh dapat peringkat pertama, disusul peringkat ke duanya Kalimantan Utara, dan peringkat ke tiga DIY Yogyakarta. Piala bergilirnya akan kita terima nanti pada acara puncak peringatan Hari Malaria sedunia, yang akan diserahkan langsung oleh Kemenkes RI, bapak Budi Gunadi Sadikin, di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim 15 Juni 2023 mendatang,” jelasnya.
Irna berharap, Aceh dapat mempertahankan piala bergilir tersebut, dan prestasi ini menjadi contoh baik kepada para ATLM maupun tenaga medis lainnya, agar membawa nama harum Sabang dan Aceh pada umumnya, dalam berbagai ajang-ajang kesehatan lainnya.
“Dan Sabang yang merupakan daerah yang sudah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria dapat terus mempertahankannya, agar kasus malaria tidak ditemukan lagi di Kota Sabang, khususnya di masa pemeliharaan agar wisatawan yang berkunjung ke Sabang nyaman menikmati waktu liburannya,” harapnya.