BERITAKHAZANAH

Wilayah Mana Kasus Sifilis Tertinggi di Indonesia? Ini Kata Kemenkes

KASUS penyakit sifilis di Indonesia tengah jadi perhatian pemerintah, terlebih saat ini telah terjadi peningkatan kasus sifilis di Indonesia.

Diungkap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu, ada peningkatan kasus sifilis dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dari 2016 hingga 2022. Baru-baru ini, Dinas Kesehatan Jawa Barat bahka mencatat Kota Bandung menjadi kota dengan kasus tertinggi di Jawa Barat.

Namun secara nasional, seperti diungkap dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, bukan kota Bandung lah yang jadi tertinggi untuk di Indonesia, tapi melainkan Papua.

Setelah Papua di nomor pertama, disusul oleh Jawa Barat di peringkat kedua baru DKI Jakarta di tempat ketiga. Berdasarkan data Kemenkes terkait kasus Sifilis tahun 2022, berikut 10 daerah dengan angka kasus tertinggi.

1. Papua: 3.864 kasus

2. Jawa Barat: 3.186

3. DKI Jakarta: 1.897 kasus

4. Papua Barat:1.816 kasus

5. Bali:1.300 kasus

6. Banten: 1.145 kasus

7. Jawa Timur: 1.003 kasus

8. Sumatera Utara: 770 kasus

9. Jawa Tengah: 708 kasus

10. Maluku: 594 kasus

“Papua pertama Jabar kedua dan DKI ketiga. Biasanya lebih banyak terdeteksi (kasus tinggi) karena dinkes dan puskesmas aktif ke populasi populasi kunci atau beresiko,” jelas dr Nadia kepada MNC Portal, Minggu (11/6/2023)

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengatakan peningkatan kasus terjadi dari 12 ribu kasus menjadi hampir 21 ribu, dengan rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.

Sejauh ini, juga presentase pengobatan pada pasien sifilis masih rendah karena berkembang stigma buruk soal pasien sifilis dan adanya unsur rasa malu dari pasien. Dengan pasien ibu hamil dengan sifilis sudah diobati hanya berkisar 40 persen pasien. Sementara sisanya, sebanyak 60 persen tidak memperileh pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu. Setiap tahunnya, dari lima juta kehamilan, hanya sebanyak 25 persen ibu hamil yang di skrining sifilis. Dari 1,2 juta ibu hamil sebanyak 5.590 ibu hamil positif sifilis,” kata dr. Syahril.

Dikutip : Okezone

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !