Banda Aceh – Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh bersama 39 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) lainnya melakukan penandatanganan naskah kerja sama dengan dua perguruan tinggi di Malaysia.
Kegiatan tersebut difasilitasi Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI dan IAIN Pontianak sebagai tuan rumah.
Pada kesempatan itu, penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dilakukan oleh 40 PTKIN dengan Universitas Malaysia Sarawak (UNIMAS) dan Universitas Teknologi MARA (UiTM) Malaysia, berlangsung di Hotel Aston Pontianak, Kamis (13/7/2023).
Proses penandatanganan naskah kerja sama (MoU) tersebut digelar dalam rangkaian kegiatan pada Rapat Koordinasi Forum Wakil Rektor bidang Kerja Sama PTKIN secara resmi dibuka oleh Direktur Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Dr Ahmad Zainul Hamdi, MAg.
Dalam arahannya, Ahmad Zainul Hamdi menegaskan kepada PTKIN yang telah menandatangan kerja sama untuk menggunakannya sebagai sarana memperbanyak join research atau collaborative international research.
“Jika ini dapat dijalankan dengan sebenar-benarnya, tentu akan berimbas dengan meningkatnya mutu dan akreditasi kampus di masa mendatang,” ujarnya.
Prof Ahmad Zainul menambahkan, Direktorat PTKI menerapkan kebijakan yang mendorong dan memfasilitasi PTKIN melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi manca negara yang masuk dalam 500 kampus terbaik dunia.
“MOU dan MoA yang ditandatangani dalam pertemuan ini tidak boleh hanya berhenti di atas kertas, tetapi hendaknya diwujudkan dalam penganggaran masing-masing PTKIN dan dalam kegiatan nyata,” pungkasnya.
Wakil Rektor bidang kemahasiswaan dan kerjasama UIN Ar-Raniry Prof Dr Saifullah, MA didampingi Kepala Pusat Layanan Internasional UIN Ar-Raniry, Drs Asyraf Muzaffar, MA, disela MoU tersebut mengatakan, kerjasama itu direncanakan mencakup berbagai bidang, mulai dari join research hingga program pertukaran pelajar dan double degree.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, MAg mengharapkan, bahwa kegiatan kerjasama tersebut nantinya betul-betul dapat mendukung dan mengsupport Kinerja UIN Ar-Raniry dalam rangka menghadapi era revolusi industri 4.0.
“UIN Ar-Raniry secara nasional dan bahkan Internasional sudah dapat bersaing dan bersanding dalam berbagai bidang, baik bidang akademik, publikasi ilmiah serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
Ditambahkan, pada bidang kemahasiswa UIN Ar-Raniry sudah melakukan berbagai student exchange dan student mobility dengan berbagai kampus yang ada di dunia, seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Australia dan lain-lain.
Lebih lanjut kata Prof Mujib, saat ini UIN Ar-Raniry sedang mempersiapkan borang akreditasi (AIPT), kerja sama dan implementasinya sangat mendukung untuk menuju universitas unggul di masa mendatang.