BERITADUNIA

MBS “Turun Gunung” soal Gaza, Saudi Serukan Boikot Israel

Jakarta – Putra Mahkota Arab Saudi dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman (MBS) menyerukan upaya kolektif global untuk menghentikan serangan brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina. Ini disampaikan dalam pertemuan virtual BRICS, yang berlangsung Selasa-Rabu, waktu setempat.

Dalam momen itu, ia mendesak semua negara memboikot Israel, terkait ekspor senjata ke negeri Yahudi itu. Diketahui beberapa negara dunia khususnya Barat, terus menjadi supplier senjata Negeri Zionis itu.

Ia juga menekankan penolakan Kerajaan terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza. MBS juga meminta agar bantuan secara massif segera masuk ke Jalur Gaza. 

“Posisi Kerajaan adalah konstan dan tegas; tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara,” katanya dikutip dari Saudi Gazette Kamis (23/11/2023).

“KTT BRICS diadakan di masa sulit yang dialami Jalur Gaza, dan kami menegaskan kembali penolakan tegas kami terhadap operasi Israel di Jalur Gaza,” jelasnya.

Dia menekankan bahwa Gaza sudah menjadi saksi bagaimana kejahatan brutal terjadi terhadap warga sipil, orang yang tidak bersalah, fasilitas kesehatan, dan tempat ibadah. Dikatakannya bencana kemanusiaan itu harus dihentikan di mana koridor kemanusiaan wajib dibuka.

Diketahui, BRICS adalah sekelompok ekonomi negara berkembang dengan anggota tetap yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan (Afsel). Arab Saudi, Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) bergabung awal tahun ini.

Pertempuran BRICS tersebut, merupakan rapat mendadak yang diinisiasi Iran, untuk membahas perang Israel di Gaza. Di kesempatan itu, Teheran mendesak BRICS untuk menggunakan pengaruhnya untuk mematahkan “pengepungan” Israel di Gaza dan memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman.

“Rezim palsu ini harus diakui sebagai rezim teroris dan tentaranya dianggap sebagai organisasi teroris,” kata Presiden Iran Ebrahim Raisi dikutip Russia Today, sambil memohon kepada anggota blok tersebut untuk mengakui hak negara Palestina untuk membela diri sambil memutuskan hubungan dengan Israel.

“Sehubungan dengan kejahatan yang terus-menerus (dilakukan) oleh dan sifat rasis dari rezim palsu Israel, negara-negara bebas (di dunia) mengharapkan semua pemerintah terutama negara-negara anggota BRICS untuk segera mengangkat isu pemutusan hubungan politik, ekonomi dan militer dengan Israel. rezim ini menjadi agenda utama,” jelasnya.

Raisi juga memohon agar BRICS membuka penyelidikan atas dugaan penggunaan fosfor putih ilegal. Termasuk senjata terlarang lainnya oleh Israel terhadap warga sipil di Gaza.

“Iran akan mendukung upaya bersama Afrika Selatan, yang diajukan bersama empat negara lainnya pada hari Jumat di Pengadilan Kriminal Internasional, untuk menyelidiki apakah kejahatan perang telah dilakukan di Gaza,” tambahnya.

Diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping dan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres termasuk di antara para pemimpin yang menyampaikan pidato pada pertemuan itu. Rapat sendiri dilakukan secara online.

Dikutip : CNBC Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !