Anggota DPRK Banda Aceh Sorot Maraknya Kasus Kejahatan yang Melibatkan Anak Muda
BANDA ACEH – Belakangan ini, masyarakat diresahkan dengan adanya sejumlah kasus kejahatan yang melibatkan anak muda, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.
Anggota DPRK Banda Aceh Sabri Badruddin mengaku prihatin dengan perilaku generasi muda yang secara terang-terangan melakukan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Bahkan komplotan anak muda membawa senjata tajam saat melakukan aksinya. Seperti kasus pembacokan terhadap dua pemuda di Benk Kupi, Lamgugob, Syiah Kuala, Banda Aceh pada Minggu dini hari, 21 Januari 2024.
Terbaru, kasus pembunuhan di Aceh Besar yang pelakunya berinisial MRV (20) dan korban Fajarullah (25), juga masih kategori remaja. Kasus ini terjadi pada Senin dini hari, 29 Januari 2024.
Menanggapi persoalan tersebut, Sabri menilai ada masalah serius yang dihadapi anak-anak muda tersebut sehingga terjerumus dalam kelompok-kelompok kriminal.
Untuk mengatasi permasalahan itu, peran keluarga menjadi sangat penting dan utama. Yaitu mengawasi dan mengamati pergaulan dan lingkungan sang anak.
“Tugas keluarga adalah hal utama dalam mengawasi dan mengamati anak-anaknya dengan baik, sehingga dia tidak terlibat dalam kelompok yang salah seperti begal,” katanya.
Selain peran orang tua, guru juga memiliki andil dalam membentuk karakter anak. “Guru didik juga harus bisa memberi pencerahan selain mengajar,” tambah dia.
Terakhir, tambah Ketua DPD Partai Golkar Banda Aceh ini, keterlibatan pemerintah. Sabri meminta pemerintah untuk mengencarkan patroli di kawasan-kawasan yang menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda yang mencurigakan, khususnya pada malam hari.
“Mengawasi titik rawan yang mungkin bisa diidentifikasi dan diawasi serta diberi pengamanan. Karena masyarakat mulai khawatir dengan kasus-kasus yang terjadi selama ini,” demikian Sabri Badruddin.