Banda Aceh – Pemerintah Aceh Melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh mentiadakan pembukaan seleksi beasiswa Aceh Carong untuk tahun 2024.
Hal ini dikarenakan, dana yang akan diberikan kepada calon penerima yakni anak-anak Aceh yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tidak mencukupi atau terbatas.
Kepala Bidang Pengembangan SDM dan Kerjasama, dr. Chalili Putera menjelaskan, Beasiswa Aceh Carong menjadi salah satu beasiswa di Aceh yang dikendalikan murni dari dana Otonomi Khusus (Otsus).
Diketahui, menurut data yang ada, pada tahun 2021 lalu, dana Otonomi Khusus (Otsus) mencapai 2 persen atau senilai Rp 150 milyar yang dialokasikan untuk dana pendidikan (beasiswa).
“Pada tahun itu pemerintah Aceh mampu membuka seleksi beasiswa Aceh Carong untuk jenjang, S1, S2, S3 bahkan dokter spesialis,” ungkap dr. Chalili Putra, Jumat (3/5/2024).
Namun, pada tahun 2022, terdapat pengurangan dana Otsus, yang menyebabkan pada pengurangan dana untuk beasiswa menjadi 1 persen atau sekitar Rp 77 milyar.
“Karena keadaan dirasa tidak memungkinkan membuat seleksi baru. Alhasil pimpinan kita mengadakan advokasi dengan pihak dewan mengenai hal ini,” kata dr. Chalili Putera.
Setelah advokasi, maka disepakati bahwa untuk tahun 2022, beasiswa Aceh Carong yang dibuka khusus jalur Diploma saja. Berarti jalur s1, s2, s3 dan Spesialis Dokter ditiadakan.
“Jadi anggaran yang ada itu kita alokasikan sebatas untuk membayar biaya pendidikan lanjutan si penerima sebelumnya, hingga bisa menyelesaikan pendidikan mereka,” tambahnya.
Maka dari itu sambung dr Chalili Putra, mulai tahun 2023 s.d tahun 2024 sudah dipastikan bahwa seleksi beasiswa Aceh Carong tidak lagi dibuka atau ditiadakan karena asupan dana yang terbatas.
“Jadi kita tidak mungkin membuka seleksi baru tapi mengorbankan adik-adik yang sedang melanjutkan pendidikan. Akhirnya kita putuskan untuk membayar ini dulu hingga selesai,” jelasnya.
Meskipun demikian, pihak BPSDM Aceh masih terus berusaha, agar dana pendidikan anak-anak Aceh itu masih bisa terus dihadirkan dan dilangsungkan, sehingga bisa dibuka seleksi penerimaan pada tahun berikutnya.
“Kita selalu berusaha, terutama dari dana abadi. Kita berharap dana itu bisa segera disahkan agar dana pendidikan seperti ini bisa kembali diberikan,” tutup dr Chalili Putra.(Adv)