Meulaboh – Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar (UTU) telah melaksanakan kunjungan strategis ke tiga perusahaan kelapa sawit besar di Aceh dengan tujuan memperkuat kerjasama dan mengembangkan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kunjungan pertama dilakukan ke PT Socfindo Seunagan di Kabupaten Nagan Raya, disusul dengan kunjungan ke PT Fajar Baizuri and Brother di Kabupaten Nagan Raya, dan terakhir ke PT Agro Sinergi Nusantara di Kabupaten Aceh Barat.
Dipimpin oleh Dekan Fakultas Pertanian, Rusdi Faizin, tim UTU yang terdiri dari Wakil Dekan, Ketua Program Studi Agroteknologi, Sekretaris Program Studi Agribisnis dan Asesor serta Tim Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Asisten Kebun Kelapa Sawit LSP UTU berdiskusi mengenai pembaruan Memorandum of Agreement (MoA) dan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Fakultas Pertanian UTU dan perusahaan kelapa sawit.
“Pembaruan ini bertujuan agar kerja sama yang sudah berjalan tetap relevan dan memberikan manfaat optimal bagi kedua belah pihak. Selain itu, FP UTU mengundang perusahaan kelapa sawit untuk berperan serta dalam penyusunan kurikulum program studi, guna memastikan bahwa materi yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan industri,” kata Rusdi Faizin dalam rilis yang diterima Media Center Aceh, Selasa (16/7/2024).
Dalam kunjungan tersebut, UTU juga memaparkan rencana pengembangan area produksi magot di Fakultas Pertanian. Dukungan bahan baku produksi magot dari limbah sawit sangat dibutuhkan untuk merealisasikan proyek ini. Potensi kerja sama dalam pengelolaan limbah sawit juga menjadi topik diskusi yang penting.
Fakultas Pertanian UTU telah membuka TUK Skema Nasional Bidang Asisten Kebun Kelapa Sawit di bawah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP UTU). Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung lulusan memiliki kompetensi terhadap bidang spesifik sehingga dapat meningkatkan penyerapan alumni UTU sebagai tenaga kerja profesional di perusahaan kelapa sawit, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi industri.
Laboratorium Geographic Information System (GIS) Fakultas Pertanian UTU juga dibahas sebagai fokus kerjasama. Laboratorium ini dapat menyediakan berbagai layanan teknologi dan data yang mendukung penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), serta regulasi parlemen dan Dewan Eropa (Uni Eropa) 2023/1115 dari 31 Mei 2023. Pemanfaatan laboratorium ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kepatuhan perusahaan kelapa sawit terhadap regulasi yang berlaku.
Selama kunjungan, pimpinan atau perwakilan perusahaan kelapa sawit menyambut baik terhadap inisiatif yang diajukan oleh FP UTU. Diskusi lebih lanjut akan dilakukan untuk merinci peran perusahaan dalam berbagai inisiatif ini.
Kunjungan ini juga merupakan bagian dari persiapan FP UTU yang saat ini UTU sendiri sedang bertransisi dari satker menuju Badan Layanan Umum (BLU). Hal ini menunjukkan komitmen FP UTU untuk menjalin kerja sama strategis dengan industri kelapa sawit, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan keberlanjutan sektor pertanian.
Dukungan perusahaan kelapa sawit dalam berbagai inisiatif ini diharapkan dapat membantu FP UTU dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri kelapa sawit di masa depan. (MC Aceh/ful)