Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas ESDM meminta Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) untuk menambah kuota BBM subsidi untuk provinsi paling barat Indonesia itu menjadi 412.000 kilo liter.
Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur mengatakan bahwa pada tahun 2022, Aceh mendapat kuota BBM subsidi sebesar 365.297 kilo liter. Jumlah ini mengalami penurunan, jika dibandingkan tahun 2021, yakni 373.548 kilo liter.
“Kita sudah mengajukan kuota yang diusulkan 411.975 kilo liter untuk kuota tahun 2022, dan ternyata yang disetujui sebanyak 365.297 kilo liter, artinya hanya 60 persen,” kata Mahdinur, Selasa (12/4/2022).
Kata Mahdinur, menurunnya kuota untuk Aceh dan kembali meningkatkanya kuantitas kendaraan pasca pelonggaran aturan di tengah pandemi Covid-19 dinilai menjadi salah satu penyebab kelangkaan BBM subsidi di Tanah Rencong.
Oleh karena itu, kata Mahdinur, untuk mengatasi kelangkaan BBM bersubsidi tersebut, Pemerintah Aceh kembali mengusulkan penambahan kuota BBM subsidi dari 365.297 kilo liter menjadi 412.000 kilo liter.
Sementara, Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi Dinas ESDM Aceh, Dian Budi Dharma menuturkan, konsep surat usulan penambahan itu sudah disiapkan dan surah dikirimkan ke bagian Sekretariat Daerah (Setda) Aceh pada Senin (11/4/2022) kemarin.
“Surat Gubernurnya masih dalam proses. Konsep dari ESDM, kemarin dikirimkan ke Setda Aceh. Mungkin hari ini sudah ditanda tangani,” ujarnya.(ADV Disperindag Aceh)