Bandung – Majelis Adat Aceh (MAA) sebagai lembaga ujung tombak penanggungjawab pembangunan adat istiadat Aceh kini resmi memiliki perwakilan di Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Hal itu dipastikan usai Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar mengukuhkan ketua beserta Pengurus MAA Perwakilan Jabar masa bakti 2022-2027, Minggu malam 26 Juni 2022, di Kota Bandung.
Mereka yang dikukuhkan antaralain, Ketua MAA Perwakilan Jabar Drs. Zilmahram MM Psi, Ketua Majelis Pemangku Adat Dr. Ir. H. Kamal A. Arif M.Eng, Sekretaris Ir. H. Masri M. Nais, beserta sejumlah pengurus lainnya.
“Kegiatan pengukuhan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, ST M.U.D,” sebut Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe, M. Nasir Syamaun MPA.
Sebelumnya, kata M. Nasir, Wali Nanggroe juga telah mengukuhkan MAA Perwakilan Sumatera Barat, dan pada tanggal 28 Juni 2022 dijadwalkan akan mengukuhkan MAA Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
Dalam sambutannya usai pengukuhan, Wali Nanggroe menekan pentingnya keberadaan perwakilan lembaga yang sejak tahun 2009 lalu Sekretariat MAA merupakan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
“Visi MAA adalah untuk membangun masyarakat Aceh yang beradat, berbudaya, berlandaskan dinul Islam. Tentunya visi tersebut tidak hanya bagi masyarakat Aceh yang tinggal di Aceh, tapi juga bagi diaspora Aceh yang tersebar di seluruh nusantara, bahkan di berbagai belahan dunia, termasuk di tanah sunda ini,” kata Wali Nanggroe.
Ia menambahkan, meskipun jauh dari kampung halaman, sebagai perantauan, setiap individu Aceh yang ada di Jabar harus tetap meninggikan adat dan budaya Aceh, yang berlandaskan dinul Islam, tanpa mengenyampingkan adat istiadat di daerah setempat.
Kepada MAA Perwakilan Jabar, Wali Nanggroe mengingatkan untuk giat membangun komunikasi dengan semua pihak, baik dengan sesama perantauan Aceh, dengan pemerintah provinsi setempat, para tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta pihak-pihak lainnya.
“Dengan kehadiran MAA Perwakilan Jawa Barat, hubungan erat antara Aceh dengan Tatar Sunda yang telah terbangun erat akan semakin harmonis. Berikan kontribusi nyata untuk Jawa Barat dalam membangun di segala bidang. Dan kita juga menunggu kontribusi dari Anda-Anda semua dalam upaya membangun tanah leluhur warisan indatu, Bumi Serambi Makkah,” pesan Wali Nanggroe.
Wali juga mengigatkan, baik buruknya pandangan masyarkat Jabar secara umum tentang orang Aceh, akan sangat ditentukan oleh tingkah laku perantauan Aceh yang ada disana.
Selain itu, Wali Nanggroe juga meminta dukungan dari seluruh elemen yang ada di Jabar untuk setiap kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan orang masyarakat Aceh .
Pada kesempatan itu, Wali Nanggroe berkesempatan menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada Ridwan Kamil, yang masih dalam suasana duka atas meninggalnya Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra dari lelaki yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
“Tidak lupa lupa ucapan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat, beserta lembaga adat dan lembaga kemasyarakatan, serta pihak-pihak lain yang tentunya telah memberikan dukungan sehingga pengukuhan MAA Perwakilan Provinsi Jawa Barat dapat terlaksana dengan lancar,” sebut Wali Nanggroe.
Sementara itu, Kang Emil dalam sambutannya menyampaikan apreasiasi atas kehadiran MAA di daerah yang dipimpinnya itu.
“Sejauh ini seluruh orang Aceh yang berada di Jawa Barat adalah individu-individu yang memberikan kontribusi positif bagi tempat kami,” kata Desainer Museum Aceh tersebut.