Fraksi Partai Aceh Sebut”Nova Iriansyah Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh”
Fraksi Partai Aceh Sebut”Nova Iriansyah Gubernur
Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh”
Banda Aceh | Rapat paripurna penyampai pendangan akhir Fraksi-Fraksi partai di Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) Aceh terhadap laporan penangung jawaban pelaksanaan APBA 2021digelar di gedung utama DPRA, Jum’at (01/07/2022).
Pada kesempatan itu Fraksi partai Aceh menyimpulkan bahwa Gubernur Aceh nova
iriansyah telah gagal dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Aceh dan Gagal dalam mewujudkan visi-misi aceh hebat yang menjadi jargon pemerintah Irwandi – Nova, imbuhnya.
Kami Fraksi Partai Aceh memberikan predikat “Gubernur Terburuk Sepanjang Sejarah Aceh” kami juga berharap kedepannya tidak ada lagi Gubernur seperti Nova yang dikirimkan oleh Allah kepada rakyat Aceh”Ucap Muslim Syamsuddin Membaca pandangan Fraksi Partai Aceh, tegasnya.
Terkait dengan Qanun Aceh Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2021, Fraksi Partai Aceh terpaksa menerima penetapan angka-angka yang ditampilkan dalam Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Tahun Anggaran 2021dikarenakan angka-angka tersebut adalah angka dihasilkan oleh BPK-RI, lanjut Muslim
Fraksi Partai Aceh Menyebut Gubernur Nova Iriansyah telah menjabat selama 4 Tahun
dimana beliau meneruskan kepemimpinan Gubernur dari Irwandi Yusuf yang merupakan pasangan beliau ketika dilantik pada 5 Juli 2017. Dalam perjalanan 4 Tahun kebelakang ini
kondisi kehidupan rakyat Aceh ternyata malah mundur dan terpuruk di semua lini, kondisi kemiskinan ketika Nova Iriansyah menjadi Gubernur berada di Angka 15, 4 persen dan hari ini di Akhir pemerintahannya berada 15, 9 persen atau dengan kata lain selama Nova Iriansyah menjadi Gubernur di Aceh rakyat miskin di Aceh malah bertambah begitu juga dalam sektor-sektor lainnya, semuanya mengalami penurunan sehingga Fraksi Partai Aceh menyimpulkan bahwa Nova Iriansyah telah gagal dalam menjalankan tugas-tugasnya, ungkap Muslim.
Selain itu ada beberapa poin yang menjadi sorotan Fraksi PA ,salah satunya adalah Terkait dengan seleksi pimpinan Bank Aceh Syariah Fraksi Partai Aceh menaruh tanda tanya,Ada apa dibalik seleksi ini.? Mengapa seleksi ini dilakukan secara tergesa-gesa berdepatan dengan akan berakhir masa jabatan Saudara Gubernur padahal menurut hemat kami jabatan Pimpinan Bank Aceh Syariah berakhir pada bulan Oktober 2022,
“Fraksi Partai Aceh tidak ingin menduga-duga terlalu jauh akan tetapi fraksi kami mengkhawatirkan jika dalam seleksi ini nantinya penuh dengan instrik politik dan praktek KKN dan tentu saja ini yang tidak kita harapkan mengingat Bank Aceh Syariat adalah Bank Aceh kebanggan masyarakat Aceh,”Sebut Muslim. (M)