EKONOMI

Antusian Warga Aceh Saksikan Opening Ceremony Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2022 di Depan MRB

Banda Aceh – Akses permodalan harus terbuka bagi para pelaku usaha agar potensi perekonomian syariah tumbuh optimal. Aceh Sharia Funding Agregator (ASIFA) sebagai salah satu contoh inisiatif platform digital keuangan sosial syariah hadir menjembatani pemilik dana yang ingin menyalurkan Infak, Sedakah, dan Wakaf (ISWAF) ataupun investasi kepada pelaku usaha dan kegiatan produktif lainnya. ASIFA dikembangkan dengan mengintegrasikan hybrid financing untuk memaksimalkan peran keuangan syariah serta mengkombinasikan pembiayaan dan sektor komersial. Jum’at (05/08/2022)

Sehingga diharapkan dapat menjangkau usaha-usaha produktif di wilayah Sumatera dalam mewujudkan ekosistem keuangan syariah yang inklusif, demikian mengemuka dalam upacara pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Sumatera 2022, di Provinsi Aceh (4/8). FESyar Sumatera 2022 di halaman Mesjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, ini merupakan wujud implementasi sinergi dan koordinasi Bank Indonesia (BI) dengan berbagai pihak seperti pemerintah daerah dan kementerian/lembaga seperti Kementerian Agama, Otoritas Jasa Keuangan, dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan melalui daring, bahwa Pulau Sumatera memiliki berbagai potensi ekonomi dan keuangan berbasis syariah yang dapat dikembangkan serta dioptimalkan menjadi daya saing Indonesia, terutama potensi tersebut adalah ZISWAF, kemandirian Pondok Pesantren dan diversifikasi berbagai produk halal.

Tentu Kementerian Agama Republik Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung sektor industri halal yang salah satunya diwujudkan dengan memfasilitasi sertifikasi halal gratis bagi usaha mikro dan kecil (UMK), ujar Gus Yaqut

Pada tahun 2022 kuota sertifikasi halal telah diberikan sebanyak 25.000, pada semester II tahun 2022 direncanakan untuk diberikan kuota sertifikasi halal gratis ditambah hingga mencapai lebih dari 300.000 sertifik halal, imbuhnya

Sementara itu Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyampaikan, kebijakan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri memerlukan strategi pengembangan yang semakin inovatif dan kreatif, untuk dapat meningkatkan daya saing global.

Tentunya ini sangat selaras dengan salah satu pilar blueprint pengembangan ekonomi syariah yaitu upaya peningkatan pembiayaan syariah untuk mendukung pengembangan usaha syariah, Cakupan pilar ini tidak terbatas pada keuangan komersial, namun juga pada sektor Zakat, Infaq, ujarnya.

“Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) serta upaya integrasi keduanya. Pilar ini ditujukan untuk mengoptimalkan Islamic social finance dalam mendukung pembangunan ekonomi untuk wilayah Sumatera,” hal tersebut dilakukan melalui peluncuran platform digital ASIFA dan webinar optimalisasi ZISWAF, terkait dukungan pembiayaan ZISWAF kepada komoditas ketahanan pangan khususnya komoditas penyumbang inflasi di wilayah Sumatera seperti cabe, bawang merah dan telur ayam, tegas Dody.

Fesyar Sumatera di Halaman Mesjid kebanggan Aceh di padati pengunjung serta hadirnya Forkopimda Aceh, para ulama, pimpinan Ponpes, pimpinan Perbankan, dengan mengangkat tema Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Sumatera yang Inklusif”Fesyar Sumatera yang merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 pada tahun 2022 dan akan berlangsung pada 4-6 Agustus 2022 secara hybrid. Perhelatan ini terdiri dari berbagai kegiatan strategis seperti Sharia Fair (SAFA) dan Marwa (Moslem Sharia Forum & Webinar), untuk mendorong akselerasi ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Aceh. Rangkaian Fesyar Sumatera 2022, juga dapat disaksikan melalui platform www.isef.co.id. (m)                                       

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !