BERITAPUBLIKASI

Cegah Kelangkaan, Disperindagkop Awasi Migor di Nagan Raya

Suka Makmue – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Disperindagkop UKM) Nagan Raya mengaku, rutin melakukan pegawasan kebutuhan pokok termasuk minyak goreng (migor) di pasar.

Selama beberapa pekan ini, migor mulai terjadi kelangkaan menyusul diterapkan harga baru oleh pemerintah Rp 14.000/liter.

Kadisperindagkop UKM Nagan Raya, M Nasir kepada Serambinews.com, Senin (14/2/2022) mengatakan, Pemkab tetap rutin melakukan pengawasan dan pengecekan harga barang.

“Soal minyak goreng kita juga akan turun,” kata Nasir.

Nasir menyatakan, pihaknya akan memastikan apa penyebab soal migor yang dikabarkan langka.

Namun terkait operasi pasar murah termasuk minyak goreng, oleh Pemkab baru akan dilakukan biasanya jelang Ramadhan dan Lebaran.

Beberapa pedagang di Pasar Simpang Peut Nagan Raya menyatakan, sejumlah pedagang banyak belum menebus minyak goreng.

Sebab harga dibeli didistributor masih tinggi, sehingga mereka terpaksa menjual Rp 22.000/liter.

“Kami masih menunggu harga baru sebab kalau beli harga maka kami akan rugi, sebab harga jual anjlok,” kata Hasan, seorang pedagang setempat.

Amatan Serambinews.com, Senin kemarin, minyak goreng kemasan seperti Bimoli dan Samco sangat langka.

Kalau pun ada stok lama yang dijual Rp 22.000/liter. Termasuk stok migor curah dijual Rp 20.000/liter.

Sementara di Indomaret yang menjual migor murah Rp 14.000/liter harga yang ditetapkan pemerintah stok kosong.

Kalau pun ada stok sedikit dan diserbu oleh warga yang mengetahui.

“Kami meminta adanya kestabilan harga soal migor, sehingga tidak gaduh. Apalagi mulai langka,”  kata Usman, warga Kuala, Senin (14/2/2022).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !