Setelah Salak, Pemko Sabang Terus Kembangkan Komoditi Unggulan Pertanian Lainnya
Sabang – Pemerintah Kota Sabang terus berupaya mengembangkan komoditi pertanian dan perkebunan lokal, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Di Kota Sabang tanaman yang berpotensi ada salak, coklat, alpukat, kedondong, nilam, dan juga ada cengkeh yang memang sejak dulu itu menjadi komoditi keunggulan di Sabang. Jadi semua ini tentu menjadi komoditi-komoditi unggulan yang harus kita kembangkan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Sabang,” kata Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Kamis (1/12).
Lebih lanjut dikatakan, dalam upaya mengembangkan produk lokal ini, tentu perlu dilakukan pendaftaran varietas tersebut, agar menjadi hak milik dan keunikan ataupun kekhususan yang dimiliki Sabang.
“Seperti hari ini, sertifikat salak sabang sudah diserahkan kepada kita. Artinya dimulai dari salak yang sudah diresmikan menjadi keunikan Sabang. Selanjutnya ke depan, yang akan kita dorong adalah komoditi lainnya” ujar Reza Fahlevi.
Tanda Daftar Varietas Tanaman (TDVT) salak Sabang ini diserahkan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh kepada Pj Wali Kota Sabang, di Lahan Demplot Kakao Gampong Payaseunara, Kamis (1/12).
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penanaman benih kedelai, yang merupakan dukungan dari Kementerian Pertanian melalui Pertanian dan Perkebunan Aceh.
Sementara itu, Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Habiburrahman, mengatakan dengan dilakukan penyerahan TDVT ini, salak sabang memiliki potensi dan berpeluang menjadi komoditi unggul nasional.
“Saya sudah sampaikan untuk mengantarkan langsung proposal salak menjadi berkas unggul nasional. Ada beberapa potensi yang sedang kita garap, seperti cengkeh dan alpukat. Mudah-mudahan alpukat ini akan bisa mendapatkan TDVT seperti salak. Jadi bisa kita dorong bersamaan menjadi prioritas unggul nasional,” jelasnya.
Habiburrahman juga menyatakan Distanbun akan siap mendukung dan mendampingi petani Sabang, agar terlahir label-label komoditi Sabang lainnya yang bersertifikat. Sehingga profitnya akan dinikmati oleh para petani, masyarakat, dan menjadi kemandirian pertahanan pangan bagi Kota Sabang.