Blangkejeren – Sejumlah daerah di Aceh terjadi kelangkaan minyak curah, tak terkecuali di Kabupaten Gayo Lues.
Guna mengatasi kelangkaan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan UKM Gayo Lues terus berupaya mengatasi dengan cara memasok minyak curah ke pasar-pasar tradisional.
Kepala Dinas Prindagkop dan UKM Kabupaten Gayo Lues, Sahrul ST MM mengatakan bahwa saat ini disejumlah pasar baik pasar centong dan pajak terpadu Bustanul Salam mulai menerima pasokan minyak goreng curah seharga Rp 11.500 per liter.
“Dimana per 4 Februari 2022, pasar centong dan pasar pajak pagi Bustanul Salam yang menerima distribusi minyak goreng curah sesuai HET adalah pasar Centong dan pasar Pajak pagi Bustanul Salam,” jelas Sahrul didampingi Sekretarisnya Ramadhan SE dan Kabid Perdagangan Said Muhamad SE di ruang kerjanya Senin (21/2/2022)
Dikatakan Sahrul, minggu lalu pihaknya langsung turun ke lapangan mengecek harga minyak goreng curah dipasar centong dan pajak pagi. Sekalipun terdapat pedagang yang mulai menerima pasokan minyak goreng curah sesuai HET, Sahrul mengatakan teknis penyaluran dipasar masih menghadapi kendala. Sebagian pedagang menerima minyak goreng curah seharga Rp 11.500 per liter dari distributor, padahal harga tersebut merupakan HET ditingkat Konsumen. “Kalau demikian pedagang tidak bisa mengambil untung karena harga di Konsumen seharusnya tidak boleh diatas Rp 11.500 per liter,” tambah Sahrul.
Sahrul memastikan bahwa minyak goreng dalam kondisi memadai dan tidak langka. Situasi yang terjadi dilapangan saat ini, lanjutnya,merupakan dampak dari pasokan minyak goreng curah HET baru yang belum merata. “Yang terjadi sekarang bukan kelangkaan minyak goreng curah, tetapi minyak goreng curah murah masih sulit diperoleh dan yang harga lama banyak. Artinya tidak langka,” ujarnya.