DPD IMM Aceh Mengecam Statement Jubir Pj Gubernur Aceh, yang Dinilai Anti Kritik
Banda Aceh – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh mengecam perkataan jubir Penjabat (PJ) Gubernur Aceh oleh saudara MTA yang dinilai gagal paham dalam menanggapi kritikan.
Hal tersebut, berlanjut dari pernyataan MTA jubir Pj Gubernur Aceh yang memberikan statement atas kritikan atau pernyataan dari salah seorang Ketua Partai di Aceh, yang mengritisi kinerja Pj Gubernur Aceh Ahmad Marzuki.
Dalam pernyataan itu, Ketua partai Gerindra Aceh Fadhullah, mengkritik kebijakan dan kinerja Pj Gubernur Aceh yang tak memiliki peningkatan dalam pembangunan baik disektor ekonomi maupun infrastruktur, yang mana Pj Gubernur Aceh sudah menjabat hampir 7 bulan sejak dilantik 6 Juli 2022.
Aldi irawan, Sekbid Hikmah dan Kebijakan Publik DPD IMM Aceh, mengatakan hal tersebut tidak wajar dilakukan oleh seorang juru bicara pemerintah, dan dinilai anti kritik.
“Kita mengecam statement itu, dinilai pemerintah Aceh anti kritik. Watak pemerintahan di bawah komando Pj Gubernur Aceh terlihat dari jubir yang kepanasan dalam menanggapi kritikan kinerja tuannya”, tanda Aldi.
Demikian halnya, hari ini soal kinerja Pj Gubernur Aceh memang terlihat jelas oleh masyarakat dan tak perlu menutupi dengan menanggapi diluar poksi dari jubir, jika kinerj Pj gubernur memang bagus sampaikan berdasarkan data dan fakta.
“IMM Aceh juga menilai, capaian kinerja Ahmad Marzukri Pj Gubernur Aceh memang sangat rendah dan tak memiliki kemajuan dalam pembangunan Aceh saat ini”, jelas Aldi Sekbid Kebijakan Publik DPD IMM Aceh.
Untuk itu, kita berharap agar Mendagri Tito Karnavian dapat mengkaji ulang untuk melanjutkan Ahmad Marzuki sebagai Pj Gubernur di Aceh.
“Kita khawatir, pemerintahan saat ini dibawah komando Ahmad Marzuki tidak bergerak atau stagnan saja, hanya menghabiskan anggaran dana otsus yang digelontorkan dari Pemerintah Pusat”, pungkasnya.
Ditambahkan Hakiki, Ketua DPD IMM Aceh, mengatakan agar capaian kinerja Pj Gubernur Aceh lebih meningkat lagi, apalagi soal kemiskinan yang kian tak terbendung.
“Aceh selalu menjadi peringkat pertama di Sumatera dalam soal kemiskinan, harapannya 7 bulanan Ahmad Marzuki sebagai Pj Gubernur bertugas dapat melakukan terobosan untuk Aceh, jangan hanya roda pemerintah berputar tapi Aceh hanya dapat ampas dari kebijakan yang blunder dari Pj Gubernur Aceh”, jelas Hakiki.