BERITAEKONOMI

Peluang Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan Aceh Perlu Dioptimalkan

Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh telah melaksanakan Lokakarya Pra-Disemenasi Kajian Kelautan dan Perikanan Aceh pada 8 Februari 2023, di Aula Kantor Perwakilan setempat

Kajian ini penting untuk dilakukan mengingat bahwa potensi sektor perikanan dan kelautan yang ada di Aceh sangatlah besar. Selain itu, pengelolaan baik di sektor kelautan dan perikanan akan meminimalisir tekanan inflasi dari komoditas perikanan sehingga tingkat harganya akan stabil. Kestabilan harga tentunya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebagian besar Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh juga terletak wilayah pesisir atau lebih tepatnya 18 dari 23 Kabupaten/Kota. Dari sini dapat dilihat bahwa provinsi Aceh memiliki potensi sektor perikanan dan kelautan yang besar. Untuk itu perlu dikembangkan dan didorong agar dapat menggerakkan roda perekonomian di masyarakat.

Ketua tim riset Pusat Riset Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala (PRKP-USK), Haekal A. Haridhi dalam sambutannya mengungkapkan perlu strategi kawasan untuk mengoptimalkan sektor kelautan dan perikanan.

Ia menyebutkan terdapat tiga cluster/kawasan di Aceh yang dapat dikembangkan yaitu cluster barat yang terdiri dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Simeulue dan Aceh Selatan, cluster timur yang terdiri dari Kabupaten Pidie Jaya, Lhokseumawe dan Aceh Timur, dan cluster utara yang terdiri dari Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Rony Widijarto P dalam sambutannya mengatakan potensi sektor perikanan di Provinsi Aceh harus dikembangkan dengan baik.

“Dan tidak hanya itu, industrinya juga harus didorong sehingga terdapat banyak variasi produk turunan dari sektor ini,” kata Rony.

Lokakarya ini mengundang banyak stakeholders mulai dari pemangku kebijakan, pelaku usaha, akademisi, dan juga lembaga swadaya masyarakat. Diskusi interaktif juga dilakukan dengan beberapa sesi diskusi serta mengulas hasil kajian yang ada.

Mengutip dari pelaku usaha dari PT. Yakin Tuna Pacific, Almer Havies, menyebutkan bahwa 70% produk perikanan Aceh keluar dari Aceh tanpa ada value added product. ‘Kita masih menjual hasil tangkapan laut keluar dalam bentuk frozen fish”.

“Kita semua tentunya berharap potensi perairan Aceh dapat dioptimalkan dan dinikmati oleh masyarakat Aceh. Oleh karena itu perlu tata kelola yang baik,” harapnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !