Jakarta – Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI) akan meninggalkan PT Bank Syariah Indonesia tbk (BSI/BRIS) sebagai pemegang sahamnya.
Meski kedua bank tersebut akan cabut, Tiko menyatakan, pemegang saham pengendali (PSP) masih akan dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
“Di market float BSI 8,4% di BSI, ingin menambah floating lagi. Dari pemegang saham pengendali sekarang Bank Mandiri, akan jadi pengendali selamanya dan ada strategis (investor). BRI, BNI perlahan akan keluar dari BSI, ini kita lihat opportunity market,” ucap wakil Erick Thohir yang akrab disapa Tiko, di sela acara BSI Global Islamic Finance Summit 2023, di Jakarta, Rabu (22/02/2023).
Pelepasan ini merupakan strategi untuk mendorong pangsa pasar (market share) BSI, sesuai dengan target menjadi Top 10 Bank Syariah Global di tahun 2025 mendatang. Sementara itu, investor pengganti bagi BSI masih digodok.
“Kalau pemegang saham ini exit (BRI dan BNI) siapa yang bisa gantikan dan berapa size-nya. Ini berproses dan terus diskusi dengan yang potensial,” ucap Tiko.
Diketahui, bila merangkum data dari RTI, kepemilikan saham BSI terdiri dari Bank Mandiri yang sebesar 51,47% atau menjadi PSP, kemudian BNI 23,24%, BRI sebesar 15,38%, serta masyarakat 9,91%.
Dikutip : CNBC Indonesia