TRH, Penting Bagi Pengguna Internet Memahami Etika serta Tumbuhkan Empati dan Kepekaan Ber-medsos
Banda Aceh – Media Sosial atau Medsos merupakan salah bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang kita rasakan saat ini, melalui medsos makin akseleratif dan memungkinkan informasi menyebarkan sangat dengan mudah dimasyarakat dan ini pula yang memunculkan berbagai trend di masyarakat terutama trend Lifestyle gaya hidup ditengah masyarakat, khusunya dikalangan remaja.
Lifestyle ini bisanya mencakup kesehatan, kecantikan hingga perawatan tubuh, sehingga timbullan suatu standar baru gaya hidup di kalangan remaja, trend seputar gaya hidup yang banyak berkembang tidak sedikit yang kemudian memunculkan perundungan atau seringkita kenal dengan bullying, bagi mereka yang dianggap tidak sesuai dengan trend, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI H Teuku Riefky Harsya dalam webinar dengan Tema: Literasi Etika Digital: Fenomena Body Shaming Di Dunia Digital,” dalam kegiatan Ngobrol Bareng Legislator. Kamis (06/04/2023).
Kasus yang sering terjadi adalah prilaku Body shaming adalah tindakan menghina dengan cara mengomentari bentuk tubuh atau penampilan seseorang dari perlikau seperti ini banyak terjadi di dunia digital. Minimnya literasi pengguna internet kita saat ini perilaku Body shaming terus menjamur, ujarnya.
TRH mengimbuhkan, minimnya kesadaran bahwa tindakan Body shaming merupakan hal yang buruk dan salah satu faktor utama, kebiasaan yang selalu mengikuti budaya kebarat-baratan seperti tinggi lebih baik dari pada pendek atau putoih lebih baik dari pada yabg hitam adalah bagimana contoh penyebab tanda disadari membentuk prilaku Body shaming.
Tentu ini menjadi kekawatiran kita semua, khusunya bagaimana menghentikan kebiasaan ini bagi generasi muda. Tindakan Body shaming bahkan tidak hanya terdapat pada korban saja namun bagi pelaku yang juga nantinya melakukannya perbuatan Body shaming yang dilakukan di media sosial dapat dijerat dengan pasal yang diatur dalam UU ITE, artinya baik secara moral hukum prilaku ini tidak dapat ditoleril dan harus menjadi atensi kita bersama, katanya.
Oleh karenanya penting bagi pengguna internet memahami aturan dan etika menjalin komunikasi dan silaturahmi di dunia maya, tumbuhkan empati dan kepekaan dalam ber-medsos , kita harus kembali kedasar bahwa kita bangsa yang menjujung tinggi kesopanan dan tatakrama, tambahnya.
Kita saat ini membutuh generasi indonesia, termasuk generasi muda Aceh yang handal yang cakap dan bijak yang mejunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, dimana nantinya akan menjadi ujung tombak pembangunan nasional dan mampu bersaing tentunya di kancah global, ungkapnya.
Persaingan kedepan tidak akan mudah, namun kita harus optimis bahwa dengan kerja keras dan kedisiplinan dan berdoa kepada yang maha kuasa, Insyaallah kita akan mampu menghadirkan peluang yang menjanjikan dan pada alhirnya akan mampu bersama – sama mewujudkan perubahan dan perbaikan menuju Indoensia yang lebih baik, Indonesia aman, adil, Makmur dan Sejahtera, pungkanya.