Sabang – Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan budaya, seni, adat istiadat, dan kearifan lokal. Indonesia juga dikenal dengan keramahan warganya, gotong-royong, dan sopan santunnya. Nilai budaya inilah yang menjadi modal, aset, dalam memproduksi diri di mata dunia, namun disisi lain hal itu menjadi tantangan tersendiri dalam upaya menjaga budaya ini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, Teuku Riefky Harsya saat mengisi acara Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema Literasi Budaya Digital: Toleransi di Dunia Digital, di Kota Nol Kilometernya Indonesia. Rabu (10/5/2023).
Menurutnya, teknologi yang semakin maju harus dimanfaatkan dengan baik untuk mempromosikan budaya Indonesia ke dunia internasional.
“Kami melihat bahwa media digital harus dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan promosi budaya Indonesia sehingga membawa dampak positif bagi budaya kita,” ujar Teuku Riefky.
Teuku Riefky memaparkan, dalam era globalisasi ini, promosi kebudayaan yang beridentitas Indonesia sangat penting untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dari pengaruh budaya asing yang semakin merajalela. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemahaman teknologi sekaligus memperkuat pemahaman budaya lokal.
Lebih lanjut, kata Teuku Riefky, berbagai upaya promosi budaya seperti bangga buatan Indonesia dan bangga berwisata Indonesia telah dilakukan, namun kolaborasi tersebut masih membutuhkan kerjasama dari seluruh masyarakat.
“Promosi budaya Ini tidak bisa hanya bergantung kepada pemerintah semata, namun kita semua harus ikut bahu-membahu dalam memperkenalkan budaya kita, karena kebersamaan dan persatuan merupakan kunci suksesnya program yang kita canangkan khususnya promosi budaya dan wisata,”
Oleh karena itu, kata dia, Komisi I DPR-RI akan memastikan program-program pengembangan SDM di Indonesia terus hadir, khususnya terkait implementasi aplikasi informatika di masyarakat yang berkaitan langsung dengan promosi kebudayaan.
“Indonesia saat ini membutuhkan generasi yang handal, cakap, siap di mana nantinya generasi inilah yang akan menjadi ujung tombak dalam pembangunan nasional, khususnya pembangunan aceh dan mampu bersaing di kancah global,”
“Kita memahami bahwa persaingan tidak akan mudah, namun kita harus optimis dengan kerja keras, kedisiplinan, serta doa. Insyaallah kita akan mampu menghadirkan peluang yang menjadikan dan pada akhirnya akan mampu bersama-sama mewujudkan perubahan dan perbaikan Indonesia lebih baik, lebih aman, lebih adil, makmur dan lebih sejahtera,” tuturnya.