BERITADUNIA

Belanda Kembalikan Ratusan Artefak yang Dijarah di Masa Penjajahan ke Indonesia dan Sri Lanka, Termasuk Harta Karun Lombok

Amsterdam – Belanda akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang diambil dari Indonesia dan Sri Lanka selama masa kolonialnya.

Benda-benda yang akan dikembalikan termasuk meriam perunggu bertatahkan permata dan harta rampasan permata dari “harta karun Lombok”.

Sebuah laporan telah mendesak pemerintah untuk mengembalikan barang jika negara asal memintanya.

Restitusi yang disepakati itu datang ketika Belanda semakin intens menghadapi masa lalu kolonialnya.

Negara-negara lain juga mulai mengembalikan artefak berharga yang dijarah dalam beberapa tahun terakhir. Contoh penting termasuk museum Inggris dan Jerman yang menandatangani beberapa dari apa yang disebut Perunggu Benin yang dicuri dari Nigeria selama ekspedisi militer Inggris berskala besar pada 1897.

“[Ini] pertama kalinya kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda,” kata Menteri Kebudayaan Gunay Uslu, dikutip BBC.

“Tapi kami bukan sekedar mengembalikan objek. Kami sebenarnya sedang memulai periode di mana kami lebih intensif bekerja sama dengan Indonesia dan Sri Lanka,” lanjutnya.

Menteri Kebudayaan Uslu mengatakan pemerintah bertindak berdasarkan rekomendasi yang tercantum dalam laporan pada 2020 oleh komite Belanda yang menyelidiki seni yang diambil selama era kolonial.

Panitia mendesak pemerintah untuk bersedia mengembalikan tanpa syarat setiap benda budaya yang dijarah di bekas jajahan Belanda jika diminta oleh negara asal.

“Belanda harus memikul tanggung jawab atas masa lalu kolonialnya dengan menjadikan pengakuan dan ganti rugi ketidakadilan ini sebagai prinsip utama kebijakan koleksi kolonial,” kata laporan itu.

Di antara koleksi yang akan diserahkan kembali ke Indonesia adalah apa yang disebut “harta karun Lombok”. Yakni harta karun berupa permata, batu mulia, emas dan perak yang dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari sebuah istana kerajaan di pulau Lombok di Indonesia pada 1894.

Sementara itu, Sri Lanka akan mengambil kembali meriam perunggu abad ke-18 yang dihias dengan mewah, yang saat ini dipajang di Rijksmuseum Amsterdam, yang dianggap sebagai hadiah dari bangsawan Sri Lanka kepada Raja Kandy pada tahun 1740-an.

Meriam tersebut diyakini telah jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1765, ketika pasukan Belanda menyerang dan menaklukkan kerajaan Kandy di Sri Lanka.

Seperti diketahui, Belanda telah bergulat dengan warisannya secara lebih terbuka dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Sabtu (1/7/2023), Raja Willem-Alexander secara resmi meminta maaf atas peran Belanda dalam perdagangan budak, dengan mengatakan dia merasa “secara pribadi dan intens” terpengaruh.

Negara ini menjadi kekuatan kolonial besar setelah abad ke-17, menguasai wilayah di seluruh dunia, dan pedagang budak Belanda memperdagangkan lebih dari 600.000 orang.

Dikutip : Okezone

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

Oops ! Mohon Maaf Anda Tidak Bisa Meng-Copy Paste Contes di Situs Kami !