Aceh Besar – Kondisi jembatan menuju Gampong Lampageu Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar nyaris putus pada dua sisi opritnya.
Dengan kondisi jembatan tersebut praktis menyulitkan aksesibilitas warga setempat ketika ingin keluar Gampong Lampageu menuju ke kota Kecamatan Peukan Bada.
Kerusakan parah infrastruktur tersebut juga mendapat atensi khusus Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Besar, Gunawan, SE, MM.
itu sebabnya, pria yang akrab disapa Pak Gun ini memang berasal dari daerah pemilihan II Kecamatan Peukan Bada, Pulo Aceh, Leupung, Lhoong dan Lhoknga turun lansung ke lokasi didampingi Camat Peukan Bada, Ibnu, S.Sos, Sekcam, Agus Salahuddin, Keuchik Lambaro Neujid, Fadhil, Pj Keuchik Lampageu,T. Dennis untuk melihat kondisi jembatan tersebut.
“Kerusakannya memang cukup parah dan sangat memprihatinkan,”ucap politisi muda Partai Aceh itu
Dikatakannya, perlu penanganan cepat. Setidaknya, untuk sementara waktu pengendara roda empat tidak bisa dilewati sedangkan roda dua dapat melintas dengan penuh hati-hati.
“Kita siap memperjuangkan anggaran penanganan jembatan tersebut kita harapkan bisa masuk dianggaran perubahan tahun ini,” ujarnya.
Dia mengaku akan berkomunikasi dengan Pj Bupati Aceh Besar dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan untuk membahas kerusakan jembatan menuju Gampong Lampageu tersebut. Menurutnya, ini perlu dibahas secepatnya karena menyangkut hajat hidup masyarakat banyak.
Sebaliknya, menurut Gunawan apabila tidak ada penanganan segera dari Pemerintah, maka dikhwatirkan jembatan tersebut akan terputus.
“Insya Allah dengan segera kita minta pihak Pemkab Aceh Besar agar dilaksanakan percepatan pembangunan jembatan lintas Gampong Lampageu bisa dikerjakan,”ungkap Gunawan, yang juga meruapakan salah satu calon Anggota DPRA dari dapil I (Aceh Besar, Banda Aceh, Sabang) itu.
Sementara itu Kechik Gampong Lambaro Neujid, Fadhil menjelaskan keberadaan jembatan lintas menuju Gampong Lampageu adalah satu satunya jalan alternatif yang menjadi penghubung antara Gampong yang dilintasi oleh seluruh masyrakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
“Dengan kondisi miring jembatan saat ini sangat mengkhawatirkan, bahkan beberapa bering yang menggunakan pohon kelapa sudah patah dan hampir putus di perparah papan yang terbuat dari kayu sudah banyak yang rapuh akibatnya kerap terjadi kecelakaan,” pungkas Keuchik Lambaro Neujid.(*)
