BI Dorong Sinergi Membangun Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Aceh
Banda Aceh – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh menyelenggarakan acara MEUGAH (Membangun Ekonomi Keuangan Digital Aceh) Festival 2022 yang merupakan rangkaian acara untuk menyambut agenda tahunan Bank Indonesia yaitu Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang akan diselenggarakan pada bulan Juli 2022 di Jakarta. MEUGAH Festival 2022 diresmikan oleh Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh, Kepala Perwakilan dan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, serta Pimpinan Perbankan dan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), Minggu (27/03/2022).
MEUGAH Festival 2022 yang mengangkat tema “Aceh Sepakat Digital” berlangsung tanggal 26-28 Maret 2022 terdiri dari berbagai kegiatan seperti kampanye transaksi QRIS, showcase produk UMKM mitra/binaan BI dan Perbankan, sosialisasi/edukasi publik, seminar/workshop, dan user experience transaksi digital. Kegiatan ini terselenggara atas dukungan dari 14 PJP QRIS serta melibatkan 342 UMKM mitra/binaan yang berasal dari seluruh wilayah Aceh. Pada kegiatan showcase yang menghadirkan lebih dari 50 UMKM yang dilaksanakan di Blang Padang, terdapat hal menarik di mana seluruh transaksi wajib menggunakan QRIS dan banyaknya tawaran promo/diskon menarik menambah tinggi antusiame pengunjung.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Tgk. Amir Hamzah selaku Ketua panitia menyampaikan, “Masyarakat perlu mendapatkan eksposur yang lebih besar dan intens dalam menggunakan instrumen pembayaran non tunai. Hal itu dapat dimulai dari kanal pembayaran non tunai yang sangat mudah dimanfaatkan, yaitu QRIS, sehingga event MEUGAH Festival ini kita selenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan user experience dalam bertransaksi dengan QRIS melalui berbagai program”.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, Achris Sarwani dalam sambutan menyampaikan, Kampanye QRIS hampir tidak dapat dipisahkan dari UMKM yang sudah pasti mendominasi penggunaan QRIS. “Perkembangan transaksi QRIS di Provinsi Aceh sangatlah pesat. Hal ini terlihat dari peningkatan nominal transaksi QRIS dari sebesar Rp1,8 miliar pada Desember 2020, menjadi sebesar Rp26,9 miliar pada Desember 2021 atau tumbuh sekitar 14 kali lipat. Angka tersebut dapat diartikan bahwa QRIS diminati oleh masyarakat dan memperoleh respon positif dari para pelaku UMKM. Hal ini tentunya tidak terlepas dari berbagai keunggulan QRIS yang dirasakan masyarakat.
Disisi lain Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman menyampaikan, bahwa Pemko Banda Aceh sangat mendukung berbagai program yang dapat mendongkrak UMKM sebagaimana event MEUGAH Festival. Beliau menyatakan, “UMKM Kota Banda Aceh tumbuh signifikan dari sebanyak 8.900 unit usaha pada tahun 2017 menjadi sekitar 17.000 UMKM pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 92%. Ketika COVID-19 melanda pada tahun 2020, perekonomian Banda Aceh sempat minus, namun pada tahun 2021 Banda Aceh kembali dapat tumbuh 5,35%. Hal tersebut bukan hanya kerja Walikota tetapi juga dukungan Perbankan, UMKM, masyarakat, dan seluruh stakeholders termasuk BI tentu saja.”
Kemudian dilanjutjutkan dengan seremonial implementasi QRIS untuk beberapa sektor/komunitas di wilayah Aceh, yaitu pada sektor pemerintahan, pariwisata, lembaga pendidikan, dan aparat penegak hukum. Hal ini merupakan penanda bahwa akseptasi masyarakat terus meningkat terhadap penggunaan QRIS untuk berbagai jenis transaksi. Selain dari sisi pengguna QRIS, Bank Indonesia terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik dengan Pemerintah Daerah, Asosiasi, Perbankan, PJP, dan berbagai komunitas lain untuk semakin memasyarakatkan penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran digital.