Ketua DPRK Harap Tanaman Bonsai Jadi Potensi Ekonomi Kreatif Baru di Banda Aceh
Banda Aceh–Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengharapkan agrobisnis tanaman hias dan bonsai menjadi sumber pendapatan baru bagi para pelaku ekonomi kreatif di Kota Banda Aceh.
Hal tersebut disampaikan Farid Nyak Umar saat menutup pelatihan kepada sejumlah pengiat tanaman bonsai yang diselenggarakan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh di Ivory Coffee Cullinary, Seutui, Banda Aceh, Rabu (06/12/2023).
Dalam sambutannya Farid mengapresiasi Pemko Banda Aceh yang telah mengadakan pelatihan bagi pegiat bonsai. Kegiatan tersebut untuk memberikan pelatihan berbasis kompetensi agrobisnis tanaman hias dan bonsai bagi warga kota.
“Kami melihat potensi dan prospek bonsai di Banda Aceh menjanjikan, karena itu kami mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan trainer dari tingkat nasional untuk bisa memberikan pembekalan dan pencerahan kepada pegiat bonsai,” kata Farid yang menginisiasi kegiatan itu.
Lebih lanjut Farid menyampaikan, dengan adanya pelatihan budi daya dan perawatan bonsai ini bisa mempersatukan penggemar bonsai, dan dapat membantu para pelaku ekonomi agar lebih kreatif dan inovatif sehingga peluang pasar menjadi lebih besar.
Menurut politisi PKS ini, jika potensi bonsai dapat dikelola dengan baik melalui event seperti pameran atau kontes, maka ini dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Banda Aceh. Karena itu dibutuhkan kekompakan dari para pegiat bonsai agar potensi yang dapat lebih berkembang.
“Ini perlu dikelola dengan baik oleh para pegiat bonsai, karena prospeknya sangat menjanjikan dan bisa menjadi daya tarik orang luar untuk datang ke Banda Aceh,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan Sekretaris Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Fahmi. Pihaknya bekerja sama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) menggelar pelatihan budi daya tanaman hias bonsai, sebab bonsai dapat membuka lapangan kerja dan menjadi sumber ekonomi baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kami dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tujuan dari pemerintah membangun komunitas bonsai ini agar solid, saling bahu-membahu dalam mengembangkan tanaman hias ini, sehingga bonsai di Kota Banda Aceh ini bisa maju,” kata Fahmi.
Sementara itu, Yayat Hidayat atau populer dengan sapaan Pak Ujang selaku trainer dan juri nasional dari pengurus Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) menyampaikan, pelatihan tentang tanaman bonsai ini sangat positif untuk meningkatkan daya saing tanaman bonsai di Aceh khususnya di Kota Banda Aceh.
Merawat tanaman bonsai ini merupakan salah satu hobi yang bisa mendatangkan penghasilan, karena potensi bonsai di Aceh secara kualitas lumayan bagus. Namun, belum banyak yang menggeluti usaha ini secara mendalam.
“Kami datang ke Banda Aceh ini dengan tujuan untuk membawa misi biar komunitas bonsai di Aceh itu lebih baik karena potensi sumber daya alamnya ada, yaitu banyak pohon-pohon ilex yang selama ini diperoleh dari Jepang ternyata di Aceh banyak pohon yang bagus,” kata Pak Ujang