Banda Aceh – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Aceh, Mohd Tanwier memastikan bakal menindak para agen minyak curah yang nakal. Pasalnya, hingga kini pihaknya masih menemukan agen atau oknum yang menjual stok lama dengan harga mahal kepada masyarakat.
Dikatakan Mohd Tanwier dari keterangan yang didapat dari pemasok, bahwa mereka menyebutkan minyak yang didapat itu dengan harga mahal yaitu Rp 12.800 per kilogram, makanya mereka berani menjual dengan harga yang tinggi.
Padahal harga sebenarnya, sebut Tanwier mereka membeli dengan harga sekitar Rp. 12.050 per kilogramnya. Namun demikian, hingga kini pihaknya belum bisa mengambil sikap tegas terhadap agen yang masih menjual dengan harga tinggi dikarenakan pasokan minyak goreng belum terdistribusi dengan maskimal.
“Kita tidak bisa mengambil sikap, karena kita sendiri belum siap. Tapi, kita sudah menerapkan aturan sama halnya seperti menerapkan benang basah,” ujar Tanwier.
Ia meminta masyarakat agar tidak terkecoh dengan agen-agen yang menjual minyak dengan harga tinggi. Karena rata-rata dari mereka menjual minyak yang bukan dipasok oleh pemerintah. Kadisperindag juga menyebutkan minyak goreng telah kembali dipasok untuk Aceh di wilayah Barat Selatan, wilayah II dari Aceh Tamiang sampai Bireuen, wilayah pusat kota Banda Aceh, Aceh Besar dan sekitarnya, serta wilayah tengah dari Kutacane sampai Bener Meriah.
“Masing-masing disetiap wilayah tersebut, kata Tanwier, dipasok sekitar kurang lebih 30 ton atau sebanyak dua hingga tiga truk,”ujarnya.