Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Gerindra, Ramza Harli SE meminta Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh untuk memanfaatkan mobil pemadam kebakaran canggih yang sudah dihibahkan dari Pemerintah Aceh ke Pemerintah Kota Banda Aceh.
“Mobil damkar itu memiliki kecanggihan yang bisa diandalkan. Namun apabila mobil tersebut tidak dapat digunakan ini sangat disayangkan karena mobil tersebut dibeli dengan harga yang sangat mahal yaitu Rp 17 miliar tetapi hanya jadi pajangan semata di halaman kantor,” kata Ramza di Banda Aceh, Kamis (7/4/2022).
Hal itu disampaikan Ramza saat mengunjungi dan melihat langsung kondisi mobil damkar canggih itu di Kantor DPKP Banda Aceh. “Kita ketahui mobil tersebut memiliki kecanggihan yang sangat luar biasa namun sangat disayangkan mobil itu tidak dalam keadaan siaga saat terjadi kebakaran di Suzuya Mall,” ungkap dia.
Damkar canggih tersebut sudah lama terparkir di kantor DPKP. Bahkan pada tahun 2015 saat terbakarnya gedung Bank Aceh, kenderaan bertangga tersebut juga tidak berfungsi maksimal.
“Jangan sampai habis semua gedung-gedung besar di Kota Banda Aceh, DPKP tidak memanfaatkan mobil canggih ini,” tegasnya.
Ramza berharap mobil tersebut bisa digunakan semaksimal mungkin saat musibah kebakaran terjadi. Politikus Partai Gerindra ini juga meminta pihak dinas agar mobil itu selalu dalam keadaan siaga.
Selain itu, petugas DPKP juga harus melakukan perawatan rutin mobil damkar canggih itu dan juga menyiapkan SDM untuk mempelajari sedetail mungkin cara penggunaan mobil tersebut.
“Dari keterangan yang kita peroleh saat melakukan kunjungan ke dinas tersebut, saat ini hanya satu orang SDM yang mampu mengoperasionalkannya, seharusnya paling sedikit harus ada 3 orang.
Kita sudah melihat langsung, kondisi mobil tersebut masih berfungsi dan masih bisa diandalkan, hanya saja perlu perbaikan hidroliknya yang bocor,” ungkap dia.
“Sangat disayangkan kalau mobil yang canggih tersebut tidak bisa digunakan, kita kawatirkan bila terjadi kebakaran gedung besar hanya mengandalkan mobil-mobil biasa itu pasti tidak mampu memadamkan api dengan cepat, buktinya kebakaran Suzuya kemarin baru padam selama 30 jam,” tambah Ramza.
Ramza menyampaikan sangat menghargai dan mengapresiasi kerja para petugas pemadam kebakaran yang sangat lelah telah berjuang memadamkan api saat kebakaran Suzuya Mall Banda Aceh. “Namun bila tidak dilengkapi dengan peralatan yang memadai percuma saja, malah nyawa pekerja jadi taruhannya,” ungkap dia.
Kebakaran gedung Suzuya Mall Banda Aceh, menurut Ramza, harus dijadikan satu peristiwa sejarah. “Kita berharap jangan sampai lagi terjadi kebakaran gedung-gedung besar di daerah kita ini. Oleh karena itu saya berharap Dinas DPKP ini perlu mengusulkan anggaran untuk sosialisasi pencegahan dini kepada pemilik gedung tersebut,” tutupnya.