Banda Aceh – Dalam rangka menyambut perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Rony Widijarto, mengajak para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memasarkan produk mereka. Hal ini bertujuan agar produk-produk UMKM dapat lebih mudah diakses oleh konsumen yang akan berkunjung selama event tersebut.
Dalam sebuah talk show dengan tema “Dampak PON Terhadap Ekonomi Aceh dan Strategi Digitalisasi” yang diselenggarakan di Auditorium Teuku Umar BI Aceh, Rony menekankan pentingnya kesiapan UMKM dalam menghadapi gelaran olahraga terbesar di Indonesia ini.
“Penting bagi pelaku UMKM untuk memberikan label harga yang jelas pada produk mereka, ini akan memudahkan pengunjung dalam bertransaksi,” ujarnya.
Rony juga menyarankan agar UMKM Aceh menggunakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mempermudahkan para pengunjung dalam bertransaksi selama event PON.
Dalam kesempatan sama, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh juga turut serta mendukung para pelaku UMKM. Marzuki, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Aceh, menyatakan PON Aceh-Sumut adalah kesempatan emas bagi UMKM untuk memperkenalkan produk lokal kepada pengunjung dari berbagai daerah.
Disperindag Aceh telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, termasuk Rumah Kemasan Aceh (RKA), yang akan membantu UMKM dalam mencetak kemasan produk yang menarik dan berkualitas.
“Kami berharap dengan adanya kemasan yang menarik, produk-produk UMKM Aceh akan lebih mudah diterima oleh atlet, ofisial, dan pengunjung yang datang,” tutur Marzuki.
Ia juga menambahkan, biaya cetak kemasan di RKA sangat terjangkau, sehingga pelaku UMKM dapat menghemat biaya produksi sambil meningkatkan nilai estetika produk mereka.
“Dengan demikian, produk-produk UMKM Aceh akan menjadi salah satu daya tarik selama penyelenggaraan PON,” pungkas Marzuki.
